Kasus Covid-19 Melonjak, Singapura Mulai Berikan Vaksin Dosis Ketiga atau Booster
Singapura memulai program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster pada Selasa (14/9/2021), akibat kasus baru yang melonjak
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
"Jika kita dapat menjaga jumlah kematian dan kasus ICU terkendali dengan baik meskipun jumlah kasus meningkat, kita akan dapat melanjutkan pembukaan kita dengan lebih percaya diri," tegas Gan.
Soal pasokan, Singapura akan menerima 500.000 dosis Pfizer-BioNTech dari Australia pada akhir tahun.
Dosis Ketiga yang Dikritik WHO
Program booster ini dimulai di tengah permohonan Organisasi Kesehatan Dunia yang berulangnya agar negara-negara kaya menunda suntikan ketiga, untuk memastikan negara-negara miskin memiliki akses vaksin yang memadai.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada media pekan lalu bahwa dia "tidak akan tinggal diam ketika perusahaan dan negara yang mengendalikan pasokan vaksin global berpikir orang miskin di dunia harus puas dengan sisa vaksin."
Hasil Studi tentang Dosis Ketiga
Sementara itu, sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada hari Senin (13/9/2021) oleh para ahli vaksin internasional, juga menekankan dua suntikan reguler masih memberikan perlindungan yang kuat terhadap COVID-19 yang parah.
"Oleh karena itu, bukti saat ini tampaknya tidak menunjukkan perlunya tambahan dosis pada populasi umum, di mana kemanjuran terhadap penyakit parah tetap tinggi," tulis penelitian itu.
Negara-negara yang Tetap Berlakukan Dosis Ketiga/Booster
Namun demikian, peringatan suntikan booster dari WHO sebagian besar diabaikan.
Israel, Prancis, dan negara-negara Barat lainnya telah mulai memberikan atau setidaknya membuat rencana untuk suntikan booster.
Pada bulan Juli, Indonesia mulai memberikan suntikan booster kepada petugas kesehatan, menggunakan vaksin Moderna yang disumbangkan oleh AS melalui fasilitas COVAX WHO.
Hingga Minggu, 53% dari hampir 1,5 juta petugas kesehatan di Indonesia telah menerima dosis ketiga mereka.
Kamboja, di mana lebih dari 50% populasinya telah menerima dua dosis, mulai menawarkan dosis ketiga bulan lalu.