Gadis 15 Tahun di India Dirudapaksa 33 Pria selama 8 Bulan, 26 Pelaku Telah Ditangkap
Seorang gadis 15 tahun di India dirudapaksa 33 pria dalam kurun waktu delapan bulan. Insiden nahas ini bermula saat korban dirudapaksa kekasihnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Gadis remaja berusia 15 tahun menjadi korban rudapaksa puluhan pria selama delapan bulan terakhir.
Insiden nahas yang menimpa gadis asal Thane, Maharashtra, India terungkap saat korban melapor ke polisi dan menceritakan penderitaannya, Rabu (22/9/2021) malam.
Dikutip dari India Times, polisi mengatakan gadis itu pertama kali dirudapaksa oleh sang kekasih, di mana pelaku merekam aksinya.
Pelaku kemudian menggunakan video itu untuk memeras korban dan mengajak teman-temannya melakukan hal serupa.
"Semua bermula saat kekasih korban merudapaksanya pada Januari dan merekamnya."
Baca juga: BPJS Kesehatan Berbagi Pengalaman Program JKN-KIS dengan India
Baca juga: Bentrok Milisi dan Militer Myanmar di Perbatasan India: Rumah Warga Dibakar, 10 Ribu Orang Mengungsi
"Ia (pelaku) mulai memeras korban menggunakan video itu."
"Kemudian teman-teman dan kenalan pelaku merudapaksa korban secara beramai-ramai, setidaknya mulai pukul 04.00 sampai 05.00."
"Aksi itu dilakkan di kesempatan dan tempat yang berbeda, termasuk Dombivili, Badlapur, Murbad, dan Rabale di distrik tempat tinggalnya," tutur Komisaris Tambahan Polisi (wilayah Timur), Dattatray Karale.
Aksi kejam itu dilakukan para pelaku dalam kurun waktu 29 Januari hingga 22 September 2021.
Mengutip NDTV, korban menyebutkan nama 33 pelaku yang telah merudapaksa dirinya.
Berdasarkan pengaduan korban, polisi Manpada di Dombivili, Kalyan telah mendaftarkan laporan tersebut pada Rabumalam terhadap 33 terdakwa.
Laporan itu didaftarkan berdasarkan KUHP India pasal 376 (rudapaksa), 376 (n) (rudapaksa berulang), 376 (d) (rudapaksa berkelompok, 376 (3) (rudapaksa terhadap seorang gadis di bawah usia 16 tahun), dan ketentuan Undang-undang Perlindungan Anak dari Pelecehan Seksual (POCSO).
Seorang pejabat polisi mengatakan saat ini pihaknya telah berhasil mengamankan 26 pelaku rudapaksa, termasuk bocah di bawah umur yang kini sudah ditahan.
Dua diantaranya baru saja diamankan pada Kamis (23/9/2021) malam.
"Polisi telah menangkap dua orang lagi dalam kasus ini."
Baca juga: Rekor Dunia, India Suntikkan 25 Juta Dosis Vaksin Per Hari
Baca juga: Ilmuwan India Temuan Peluang Gunakan Rambut Manusia untuk Pakan Ternak
"Keduanya ditangkap dari Navi Mumbai pada Kamis malam, dengan salah satu dari mereka ditangkap dari Rabale."
"Sejauh ini, 26 orang telah ditangkap dan dua anak di bawah umur ditahan."
"Pencarian pelaku lainnya sedang dilakukan untuk kasus ini," ungkap pejabat polisi itu kepada kantor berita Press Trust of India.
Picu Kemarahan Publik
Kasus rudapaksa yang menimpa gadis 15 tahun di Distrik Thane telah memicu kemarahan publik.
Tak hanya itu, partai-partai politik juga turut menyoroti kasus rudapaksa yang dilakukan 33 pria ini.
Anggota Partai Kongres Nasional (NCP) dan Partai Republik India (RPI) telah berkumpul dalam jumlah besar di luar kantor polisi Manpada.
Dilansir Times of India, mereka menuntut agar polisi menindak tegas para pelaku.
Sementara tu, mantan kepala menteri Maharashtra dan pemimpin oposisi, Devendra Fadnavis, mengatakan para pelaku harus dihukum berat.
Ia meminta supaya pemerintah menanggapi insiden ini secara serius dan bertindak cepat.
Baca juga: Seorang Guru di Desa Terpencil India Ubah Jalanan Menjadi Tempat Kelas untuk Belajar
Baca juga: Ilmuwan India Temukan Dampak Badai Matahari Pengaruhi Jaringan Internet di Bumi
"Polisi telah menangkap pelaku dalam beberapa jam, menunjukkan gerak cepat mereka."
"Tapi, insiden seperti itu terjadi berulang kali, kami para wanita merasa marah."
"Kami menuntur agar pelaku diserahkan kepada kami sehingga kami bisa memberi mereka pelajaran supaya orang-orang takut melakukan kejahatan serupa di masa depan," ujar perwajilan NCP, Vidya Chavan.
Sementara itu, saat ini korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah di Kalwa.
Kondisinya kini dilaporkan stabil.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)