Aturan untuk Pria Afghanistan, Taliban: Dilarang Cukur Jenggot, Tak Sesuai Hukum Syariah
Taliban melarang para pria Afghanistan untuk mencukur jenggot mereka. Menurut kelompok itu, mencukur jenggot tidak sesuai hukum syariah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Masih mengutip ABC News, Shah yang telah berkecimpung dalam bisnis pangkas rambut di Herat selama 15 tahun, mengatakan penurunan ekonomi telah menyebabkan pendapatan hariannya dari $15 menjadi antara $5 hingga $7.
Di daerah lain, Mohammad Yousefi, mengaku harus menurunkan harga secara drastis - dari diskon $6 menjadi $1 - agar tokonya tetap berjalan.
Baca juga: Taliban Gantung Mayat di Alun-alun Kota Afghanistan, Ini Penyebabnya
Baca juga: Amerika Serikat Kutuk Rencana Taliban untuk Lanjutkan Hukuman Amputasi dan Eksekusi di Afghanistan
"Karena situasi sekarang ini, pelanggan memiliki pendapatan sedikit dan mereka membayar kami lebih sedikit," ujarnya.
Yousefi menambahkan, sejak kelompok garis keras itu menguasai Afghanistan, "tiba-tiba orang ingin berpenampilan seperti Taliban."
"Bukan berarti Taliban sangat modis, tapi orang-orang tidak mencukur jenggot karena Taliban akan berhenti dan bertanya pada mereka," terangnya.
"Mereka berkata itu (mencukur jenggot) tidak sesuai hukum syariah dan pria seharusnya berjenggot dan berambut panjang."
Aturan bagi Pelajar Wanita Afghanistan
Pada Minggu (12/9/2021), Menteri Pendidikan Tinggi, Abdul Baqi Haqqani, mengumumkan aturan bagi pelajar wanita Afghanistan.
Ia mengatakan wanita di Afghanistan bisa melanjutkan studi ke universitas, termasuk tingkat pascasarjana.
Namun, ruang kelas akan dipisahkan berdasarkan gender dan pakaian Islami.
Aturan ini, kata Haqqani, diwajibkan.
"Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan belajar bersama," tegasnya, dikutip dari AP News.
Baca juga: Demi Keamanan, Taliban akan Berlakukan Lagi Hukuman Potong Tangan: Tidak Ada yang Berani Melanggar
Baca juga: Senior Taliban Sebut Hukuman Potong Tangan bagi Pencuri akan Diberlakukan Kembali
"Kami tidak akan mengizinkan kelas bersama," imbuhnya.
Dunia saat ini tengah mengamati secara cermat untuk melihat sejauh mana perubahan Taliban sejak pertama kali mereka berkuasa pada akhir 1990-an.