Lars Vilks, Seniman Swedia Pembuat Kartun Nabi Muhammad Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas
Kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang sempat menuai kemarahan karena membuat kartun Nabi Muhammad tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang sempat menuai kemarahan karena membuat kartun Nabi Muhammad, tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas.
Dilansir BBC, Lars Vilks dilaporkan tengah berada di dalam kendaraan polisi.
Rombongan kartunis itu kemudian bertabrakan dengan sebuah truk di dekat Kota Markaryd, Swedia Selatan.
Dua polisi dinyatakan meninggal dan sopir truk mengalami luka-luka.
Menurut laporan media lokal Dagens Nyheter, polisi setempat mengatakan bahwa setelah terjadi tabrakan, muncul kobaran api dari insiden pada Minggu sore itu.
Baca juga: Viral Rumah Unik Bertema Kartun Keroppi, Semua Perabot Warna Hijau, Sempat Dikira Sekolah TK
Baca juga: Bareskrim Segera Limpahkan Berkas Perkara Dugaan Penganiayaan Muhammad Kece Kepada Jaksa
Sopir truk dilarikan ke rumah sakit dan penyebab kecelakaan masih diselidiki.
Polisi belum mengungkapkan identitas korban yang tewas, namun kerabat Vilks sudah mengonfirmasi kematian dari kartunis ini.
Lebih lanjut, polisi dalam pernyataannya mengatakan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan orang lain dalam kecelakaan itu.
Vilks (75), hidup di bawah perlindungan polisi setelah dihujani acaman pembunuhan karena membuat kartun Nabi Muhammad.
Kartun yang diterbitkan pada 2007 itu menyinggung umat Muslim yang menilai aksinya sebagai penghinaan agama.
Akibat dari tindakannya, Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt harus bertemu dengan duta besar dari 22 negara Muslim untuk meredakan situasi.
Kelompok ekstremis Al Qaeda di Irak juga menawarkan hadiah $100.000 bagi orang yang berhasil menghabisi kartunis ini.
Menurut laporan The Guardian, pada 2010 lalu surat kabar Swedia mencetak ulang kartun kontroversial tersebut setelah dua pria Muslim ditangkap dan didakwa di Republik Irlandia.
Keduanya didakwa lantaran diduga berencana membunuh Vilks.