Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belarusia Ancam akan Potong Pasokan Gas Eropa di Tengah Meningkatnya Krisis Migran di Perbatasan

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan membalas sanksi baru dari Uni Eropa dengan menutup transit gas alam via Belarusia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Belarusia Ancam akan Potong Pasokan Gas Eropa di Tengah Meningkatnya Krisis Migran di Perbatasan
Leonid Shcheglov / BELTA / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada 11 November 2021 menunjukkan para migran di sebuah kamp di perbatasan Belarusia-Polandia di wilayah Grodno. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan membalas sanksi baru dari Uni Eropa dengan menutup transit gas alam via Belarusia, ketika krisis migran di perbatasannya semakin meningkat, Kamis (11/11/2021).

"Kami sedang memanaskan Eropa, mereka masih mengancam kami akan menutup perbatasan. Dan jika kami mematikan gas alam di sana bagaimana? Oleh karena itu, saya merekomendasikan agar para pemimpin Polandia, Lituania, dan orang-orang tanpa kepala lainnya berpikir sebelum berbicara," kata Lukashenko, dilansir Independent.

Ancaman Lukashenko itu muncul ketika ribuan pengungsi terjebak di perbatasan antara Belarus dan Polandia dengan kondisi cuaca ekstrem.




Beberapa negara di kawasan itu mengeluarkan peringatan bersama bahwa krisis bisa berujung ke dalam konflik militer.

Baca juga: 6 Fakta Krisis Perbatasan Polandia-Belarusia: Pemicu hingga Asal Migran

Baca juga: IOC Luncurkan Investigasi pada Atlet Olimpiade Belarusia yang Menolak Pulang karena Alasan Keamanan

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tidak akan ada pemilihan baru
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (Sky News)

Ukraina mengatakan akan mengerahkan 8.500 tentara dan polisi tambahan untuk memperkuat perbatasannya dengan Belarus selatan.

Sementara Lithuania, Estonia dan Latvia mengatakan rezim Lukashenko menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Eropa dengan sengaja meningkatkan "serangan hibrida" dengan mempersenjatai krisis migran.

"Kodisi ini memungkinkan provokasi dan insiden serius yang juga bisa meluas ke domain militer," kata pernyataan bersama oleh para menteri pertahanan negara-negara tersebut.

BERITA TERKAIT

Polandia telah memperingatkan hal yang sama.

Belarus mengatakan bahwa peningkatan jumlah pasukan di tempat lain berarti Belarusia juga akan mengambil "langkah-langkah tanggapan yang tepat", baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan sekutu strategisnya, Rusia.

Sementara itu, Uni Eropa memperkuat komitmennya untuk memberlakukan sanksi baru pada awal minggu depan dan dapat menjatuhkan sanksi baru pada Belarus dan maskapai penerbangan yang mengangkut para migran ke wilayah tersebut.

Uni Eropa menuduh Belarus mendorong imigrasi ilegal sebagai pembalasan atas sanksi sebelumnya terhadap Minsk atas pelanggaran hak asasi manusia.

6 Fakta Krisis Perbatasan Polandia-Belarusia: Pemicu hingga Asal Migran

Ribuan migran terjebak di perbatasan antara Polandia dan Belarusia, saat mereka mencoba memasuki Polandia.

Migran dari wilayah Timur Tengah dan Afrika melakukan migrasi besar-besaran diduga karena ajakan dari Belarusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas