Belarusia Ancam akan Potong Pasokan Gas Eropa di Tengah Meningkatnya Krisis Migran di Perbatasan
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan membalas sanksi baru dari Uni Eropa dengan menutup transit gas alam via Belarusia
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pejabat Polandia telah berjanji untuk mencegah siapa pun melintasi perbatasan.
Banyak dari pengungsi yang mencoba memasuki Polandia ingin melanjutkan perjalanan ke Jerman.
2. Mengapa Bisa Terjadi?
Belgia menuduh rezim Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sengaja membuat krisis migrasi sebagai balasan terhadap sanksi Barat atas tindakan brutalnya terhadap oposisi tahun lalu.
Lukashenko - yang telah memerintah Belarusia sejak 1994 - membantah klaim ini.
Tetapi pada akhir Mei, Lukashenko memperingatkan UE bahwa negaranya tidak akan menghentikan perjalanan "narkoba dan migran" menuju Eropa.
Polandia menuduh Belarusia menyerahkan visa transit kepada warga negara dari beberapa negara untuk menarik migran datang, serta mengatur transportasi mereka ke perbatasan dan bahkan memberi mereka alat untuk memotong pagar.
Lukashenko juga dituduh menakut-nakuti Eropa dengan gelombang besar migran - membangkitkan kenangan akan krisis 2015 ketika beberapa ratus ribu orang mencapai Yunani dari negara tetangga Turki.
3. Tanggapan Polandia
Pihak berwenang Polandia telah menanggapi dengan keras kedatangan para migran.
Polandia memberlakukan keadaan darurat yang mencegah bantuan dikirimkan kepada mereka yang terperangkap di daerah perbatasan.
Undang-undang yang baru disahkan telah memungkinkan polisi untuk mengabaikan permintaan suaka dan dengan cepat mengusir para migran kembali ke Belarus.
Pemerintah juga telah menyetujui tembok perbatasan baru bergaya Donald Trump untuk menjauhkan pengungsi dari Polandia.
Menurut pemerintah, hampir 30.000 percobaan penyeberangan perbatasan telah terjadi tahun ini, termasuk 17.000 pada bulan Oktober.