Belarusia Ancam akan Potong Pasokan Gas Eropa di Tengah Meningkatnya Krisis Migran di Perbatasan
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan membalas sanksi baru dari Uni Eropa dengan menutup transit gas alam via Belarusia
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
4. Dari Mana Saja Pengungsi Berasal?
Sebagian besar migran yang menuju perbatasan timur Uni Eropa melarikan diri dari konflik atau kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.
Sebagian besar dari mereka adalah orang Kurdi dari Irak utara.
Selama tiga bulan terakhir, 1.600 orang telah mencapai Belarus dengan visa turis dari Kurdistan Irak, menurut Asosiasi Pengungsi Kurdistan.
Beberapa berasal dari Suriah yang dilanda perang, di mana perang saudara yang brutal meletus sepuluh tahun lalu.
Seorang wanita Polandia yang tinggal di dekat perbatasan mengatakan kepada AFP bahwa dia juga melihat migran dari Yaman, Pantai Gading dan bahkan Kuba.
5. Apa yang Dilakukan Komunitas Internasional?
LSM lokal dan internasional telah meminta Polandia untuk mengizinkan akses ke wilayah perbatasan untuk menyediakan pasokan dan bantuan medis untuk mencegah krisis kemanusiaan.
Keadaan darurat pemerintah membuat organisasi bantuan dan jurnalis tidak bisa mencapai area tertentu.
Sementara itu, negara-negara Barat telah meningkatkan tekanan pada Belarusia.
Presiden komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, telah menjanjikan dukungan yang lebih besar untuk Polandia, Lithuania dan Latvia untuk menjaga perbatasan.
Ia mengatakan Uni Eropa akan mengeksplorasi "bagaimana memberikan sanksi, termasuk melalui daftar hitam, maskapai negara ketiga yang aktif dalam perdagangan manusia".
6. Apa yang Mungkin Terjadi Selanjutnya?
Polandia mungkin tidak akan menerima ribuan pencari suaka dari Timur Tengah, bahkan jika sebagian besar ingin melakukan perjalanan ke Jerman.
Uni Eropa tampaknya berniat menyeimbangkan nilai-nilai kemanusiaannya dengan pertimbangan politiknya, termasuk hubungan yang sulit dengan Polandia.
Sementara itu, suhu di hutan antara Belarus dan Polandia terus turun dan menjadi lebih berbahaya setiap hari.
Padahal, ratusan pengungsu tiba di ibu kota Belarusia setiap minggunya.
Krisis tampaknya tidak akan berakhir dengan cepat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)