Pernah Jadi Contoh Penanganan Covid-19 yang Baik, Jerman Kini Catat 50.000 Kasus Baru per Hari
Jerman pernah dianggap contoh penanganan virus corona yang baik. Namun sekarang, Jerman justru ketambahan hampir 50.000 kasus baru setiap hari
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Jerman merupakan salah satu negara ekonomi terbesar di Eropa.
Seperti tetangganya, lockdown yang diberlakukan pada tahun 2020 dalam upaya untuk membendung penyebaran virus, telah menghantam ekonomi Jerman, yang sekarang juga menderita masalah rantai pasokan berikutnya.
Volker Wieland, ketua ekonomi moneter di Institute for Monetary and Financial Stability di Jerman, mengatakan kepada CNBC bahwa ada keengganan di negara itu untuk melakukan lockdown lagi.
"Mengingat vaksinasi yang kami miliki dan aturan yang tersedia dalam hal membuat ekonomi dan industri berfungsi, kami tidak memprediksi konsekuensi yang tajam pada musim dingin ini."
"Sejauh ini pemerintah mengatakan mereka tidak ingin memberlakukan lockdown baru pada sektor jasa," katanya kepada Annette Weisbach dari CNBC di Jerman.
"Jadi pemicu utama perlambatan di sektor jasa adalah jika ada pembatasan ketat pada ritel, di sekolah dan di area lain, misalnya, hotel dan restoran," tambahnya.
Sementara itu, Jerman bukanlah satu-satunya negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus.
Prancis juga mengalami peningkatan serupa, yang sebagian besar disebabkan oleh penyebaran varian delta yang jauh lebih mematikan.
Pada hari Rabu, menteri kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan negara itu berada di awal gelombang kelima pandemi.
Inggris, sebaliknya, yang telah melihat kasus meningkat pesat sejak akhir musim panas, sekarang mulai melihat jumlahnya turun.
Namun, hampir 40.000 kasus harian baru tercatat pada hari Rabu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)