Kualitas Udara New Delhi Sedikit Membaik setelah Sempat Diselimuti Kabut Tebal karena Polusi
Pemerintah mencabut larangan kegiatan konstruksi karena kualitas udara membaik, tetapi sekolah dan kantor masih ditutup.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Jumlah kebakaran lahan pertanian musim ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, menurut data pemerintah.
Awal tahun ini, pemerintah Delhi membuka menara asap pertamanya yang berisi 40 kipas raksasa yang memompa 1.000 meter kubik udara per detik melalui filter.
Instalasi senilai Rp 28 miliar itu mengurangi separuh jumlah partikulat berbahaya di udara tetapi hanya dalam radius 1 kilometer persegi, menurut para insinyur.
Sebuah laporan tahun 2020 oleh organisasi Swiss IQAir menemukan bahwa 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India, dengan Delhi menduduki peringkat ibu kota paling tercemar secara global.
Pada tahun yang sama, Lancet mengatakan 1,67 juta kematian disebabkan oleh polusi udara di India pada 2019, termasuk hampir 17.500 di ibu kota.
Dalam beberapa pada pekan lalu, sungai yang mengalir melalui Delhi, Sungai Yamuna, juga tersumbat oleh busa putih.
Pemerintah kota telah menyalahkan hal itu pada limbah berat dan limbah industri yang dibuang ke sungai dari hulu lebih jauh.
Baca juga artikel lain terkait India
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.