Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penelitian: Kemanjuran Vaksin Sinovac Turun Menjadi 28% dalam 3-5 Bulan

Kemanjuran vaksin Sinovac turun menjadi hanya 28% melawan infeksi Covid-19 maupun untuk cegah rawat inap dalam waktu 3-5 bulan setelah dosis kedua

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Penelitian: Kemanjuran Vaksin Sinovac Turun Menjadi 28% dalam 3-5 Bulan
The Edge, Jawatankuasa Khas Jaminan Akses Bekalan Vaksin COVID-19
ILUSTRASI Vaksin Sinovac dan penurunan kemanjurannya dalam periode waktu tertentu. Kemanjuran vaksin Sinovac turun menjadi hanya 28% melawan infeksi Covid-19 maupun untuk cegah rawat inap dalam waktu 3-5 bulan setelah dosis kedua 

Data itu dibandingkan berdasarkan jumlah yang tidak divaksinasi (1,03 juta), sebagian divaksinasi (526.632), dan populasi orang dewasa yang divaksinasi penuh (22,38 juta).

Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca (kiri) dan Sinovac di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Selasa (7/9/2021). Vaksinasi Serentak Pesantren dan Rumah Ibadah di Jakarta Islamic Centre (JIC) telah melampaui target. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 6-7 September 2021 itu diikuti lebih dari dua ribu warga sekitar JIC. Untuk warga yang sudah selesai mengikuti vaksinasi Covid-19 mereka mendapatkan sembako berupa beras 5 kilogram. Tribunnews/Jeprima
Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca (kiri) dan Sinovac di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Selasa (7/9/2021). (Tribunnews/Jeprima)

Dikatakan jumlah tersebut menunjukkan bahwa tingkat kematian di antara orang dewasa yang tidak divaksinasi dari 1 hingga 20 November berada pada tingkat tertinggi, yaitu 305,2 per 1 juta penduduk.

Sedangkan tingkat kematian antara populasi yang divaksinasi sebagian dan penuh masing-masing 77,9 per 1 juta orang dan 21,1 per 1 juta orang.

Di antara 471 kematian orang dewasa yang divaksinasi lengkap yang tercatat selama periode tersebut, 332 adalah penerima Sinovac, 127 divaksinasi penuh dengan Pfizer, dan 12 menerima dua suntikan AstraZeneca.

Jika dibandingkan dengan ukuran populasi berdasarkan jenis vaksin, Dr Amar menemukan bahwa terobosan risiko kematian Sinovac adalah yang tertinggi di antara ketiga vaksin Covid-19 yaitu 34 per juta orang, dibandingkan dengan Pfizer sebesar 9,8 per juta orang dan AstraZeneca sebesar enam per juta orang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas