UEA Kejar Kesepakatan dengan Taliban untuk Kelola Bandara Kabul, Bersaing dengan Qatar
Uni Emirat Arab disebut tengah mengadakan pembicaraan dengan Taliban untuk mengelola Bandara Kabul, bersaing dengan Qatar.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
Taliban mengatakan mereka tidak menginginkan pasukan asing di negara itu setelah mereka kembali berkuasa setelah dua dekade perang.
Namun, pasukan khusus Qatar saat ini memberikan keamanan di dalam batas bandara, tambah para diplomat.
Sedangkan pasukan khusus Taliban berpatroli di daerah-daerah di luar bandara.
Dilansir Independent, sejauh ini sejumlah negara enggan secara resmi mengakui pemerintah Taliban, menuduh kelompok itu ingkar janji untuk menegakkan hak-hak perempuan dan minoritas.
Namun para pejabat Qatar telah mendesak keterlibatan internasional yang lebih besar dengan Taliban demi mencegah Afghanistan yang miskin jatuh ke dalam krisis kemanusiaan.
Negara-negara Teluk juga telah menyuarakan keprihatinan bahwa penarikan AS akan memungkinkan al-Qaeda untuk mendapatkan kembali kekuasaannya di Afghanistan.
Meskipun ada sedikit manfaat komersial bagi operator, bandara akan menyediakan sumber intelijen yang sangat dibutuhkan tentang pergerakan masuk dan keluar negara, menurut empat diplomat itu.
Mereka mengatakan bahwa sejak penarikan AS, banyak negara kekurangan informasi secara real time.
Masih mengutip Independent, Qatar dan UEA memiliki hubungan yang tegang selama bertahun-tahun.
Keduanya bersaing untuk mendapatkan pengaruh regional.
UEA, Arab Saudi dan sekutu mereka memboikot Qatar selama lebih dari tiga tahun, memutuskan hubungan politik, perdagangan dan transportasi, menuduh Doha mendukung terorisme, tuduhan yang dibantahnya.
Perselisihan itu diselesaikan pada Januari tahun ini.
Sementara itu, Qatar telah lama menjadi pintu gerbang ke Taliban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.