Buntut Temuan Omicron, CDC Rekomendasikan Usia 18 Tahun ke Atas Wajib Divaksin Booster
CDC merekomendasikan warga berusia 18 tahun ke atas wajib divaksin Covid-19 booster buntut temuan varian Covid-19 Omicron.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan warga berusia 18 tahun ke atas wajib untuk diberi suntikan booster (penguat) vaksin Covid-19.
Hal ini dilakukan CDC setelah temuan kasus varian baru Omicron yang sudah terdeteksi di banyak negara di dunia.
CDC sebelumnya sudah menyetujui suntikan booster untuk semua orang dewasa.
Tetapi, hanya merekomendasikan kepada mereka yang berusia 50 tahun ke atas dan mereka yang sedang mengalami perawatan jangka panjang.
Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan, pedoman baru tersebut adalah tindakan atas munculnya varian Omicron.
Meski belum diidentifikasi di AS, tetapi pihaknya meyakini virus tersebut akan sampai di negaranya.
"Setiap orang yang berusia 18 tahun ke atas harus mendapatkan suntikan booster baik ketika mereka berusia 6 bulan setelah seri Pfizer atau Moderna awal mereka atau 2 bulan setelah vaksin J&J awal mereka," kata Walensky dalam sebuah pernyataan, dikutip dari APNews.
Walensky juga mendorong orang Amerika yang merasa tidak sehat untuk segera melakukan tes Covid-19.
"Peningkatan pengujian akan membantu kami mengidentifikasi Omicron dengan cepat," tambahnya.
Baca juga: Luhut Imbau Masyarakat Tak Panik Terkait Varian Baru Omicron, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Negara
Baca juga: Dokter Afrika Selatan yang Temukan Kasus Omicron Jelaskan Gejala Varian Ini, Lelah dan Nyeri Tubuh
Sejumlah Fakta Terkait Varian Omicron
Omicron, varian baru Covid-19 yang diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan, yang juga terdeteksi di Eropa dan Asia, meningkatkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Hal itu karena varian ini memiliki jumlah mutasi yang lebih banyak yang berpotensi menyebar lebih cepat atau bahkan menghindari antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.
Berita tentang varian tersebut mendorong negara-negara untuk mengumumkan pembatasan perjalanan baru pada Jumat kemarin.
Sekaligus, para produsen obat sedang meneliti apakah vaksin Covid-19 mereka tetap mampu melindungi varian ini.