Jenazah 2 Pasien Covid-19 di India Baru Ditemukan 15 Bulan setelah Meninggal, Dikira Sudah Dikremasi
Jasad dua pasien Covid-19 yang sudah membusuk ditemukan di kamar mayat di India lebih dari 15 bulan setelah kematian mereka.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Mereka juga tidak meminta persetujuan tertulis kami untuk pembuangan mayat dan memberi tahu kami di telepon bahwa mereka akan membuang mayat karena pandemi," katanya.
Keluarga Muniraju telah menyelesaikan semua ritual terakhir Hindu tahun lalu, setelah mereka diberitahu bahwa jenazahnya telah dikremasi.
"Kami terkejut mengetahui bahwa hal seperti ini telah terjadi pada anggota keluarga kami. Seharusnya tidak terjadi pada siapa pun. Kejadian ini tidak menghormati orang yang telah meninggal. Hati kami hancur," tambah Kumar.
Kumar mengatakan dia sedang berkonsultasi dengan pengacara untuk melihat apakah mereka harus mengajukan kasus hukum terhadap rumah sakit.
Pernyataan Rumah Sakit
Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh dekan dan pengawas medis rumah sakit, Rumah Sakit ESI Rajajinagar mengatakan jenazah seharusnya diserahkan ke badan sipil setempat untuk dikremasi pada hari kematian mereka.
Catatan rumah sakit menunjukkan beberapa jenazah korban Covid dari rumah sakit itu memang dikremasi pada 2 Juli 2020.
Rumah sakit mengatakan bahwa mayat-mayat tersebut akhirnya dikremasi pada pukul 7 malam pada hari Senin "di hadapan anggota keluarga mereka."
"Rumah sakit telah membentuk komite perwira senior untuk melakukan penyelidikan atas seluruh insiden dan mencari laporan dalam waktu seminggu untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan," tulis kata pernyataan itu.
Sementara itu, anggota majelis lokal Rajajinagar untuk negara bagian Karnataka telah menulis surat kepada menteri tenaga kerja Karnataka yang mendesaknya untuk menyelidiki insiden tersebut.
"Selama puncak Covid-19, kami menemukan berbagai insiden yang menyayat hati tetapi insiden yang terungkap di Rumah Sakit ESIC sangat disayangkan," bunyi surat itu.
"Ini adalah puncak dari tidak bertanggung jawab dan perilaku tidak manusiawi."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)