Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas Topan Rai di Filipina Tambah Jadi 208 Jiwa, 52 Hilang, 490 Ribu Orang Mengungsi

Korban tewas akibat Topan Rai di Filipina bertambah menjadi 208 orang, sementara 52 orang dilaporkan masih hilang dan hampir 490 ribu orang mengungsi.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Korban Tewas Topan Rai di Filipina Tambah Jadi 208 Jiwa, 52 Hilang, 490 Ribu Orang Mengungsi
AFP/HANDOUT
Foto udara yang diambil pada 17 Desember 2021 dan diterima dari Angkatan Darat Filipina pada 18 Desember menunjukkan rumah-rumah yang hancur akibat Topan Rai setelah badai melintasi Jenderal Luna, Pulau Siargao. 

TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat Topan Rai yang menerjang Filipina pada Kamis (16/12/2021) bertambah menjadi 208 orang.

Laporan yang disampaikan juru bicara polisi, Roderick Alba, pada Senin (20/12/2021) juga menyebutkan 52 orang belum ditemukan dan hampir 490.000 orang mengungsi.

Lebih dari setengah kematian yang dilaporkan oleh polisi adalah kematian di wilayah Visayas tengah, yang meliputi Provinsi Bohol.

Provinsi Bohol merupakan wilayah yang memiliki beberapa tujuan wisata paling populer di negara itu, termasuk tempat menyelam.

Topan Rai juga telah memporak-porandakan Provinsi Cebu, Leyte, dan Surigao del Norte, termasuk tujuan selancar populer Pulau Siargao, dan Kepulauan Dinagat.

Baca juga: Berita Foto : Topan Super Rai Hantam Filipina

Baca juga: Update Topan Rai Filipina: Lebih dari 100 Orang Tewas, 300.000 Mengungsi

Sedikitnya 10 orang tewas di Dinagat, sementara 'SOS' dilukis di jalan di Kota Jenderal Luna di Pulau Siargao.

Di beberapa tempat, orang-orang berjuang untuk mendapatkan air dan makanan.

Berita Rekomendasi

"Situasi kami sangat putus asa," kata Ferry Asuncion, seorang pedagang kaki lima di kota tepi laut Surigao.

"Orang-orang di kota sangat membutuhkan air minum dan makanan," katanya.

Beberapa orang menyatakan frustrasi atas tanggapan pemerintah terhadap bencana tersebut.

Menurut Levi Lisondra, tidak ada perwakilan dari pemerintah yang muncul meninjau lokasi yang terdampak Topan Rai.

Levi Lisondra kemudian mempertanyakan pajak yang telah dia bayarkan kepada pemerintah.

Warga menyelamatkan barang-barang dari rumah mereka yang hancur di Talisay di provinsi Cebu pada 17 Desember 2021, sehari setelah Topan Rai melanda. (Photo by Alan TANGCAWAN / AFP)
Warga menyelamatkan barang-barang dari rumah mereka yang hancur di Talisay di provinsi Cebu pada 17 Desember 2021, sehari setelah Topan Rai melanda. (Photo by Alan TANGCAWAN / AFP) (AFP/ALAN TANGCAWAN)

"Tidak ada yang muncul. Saya tidak tahu di mana para politisi dan kandidat (pemilihan) berada," kata penduduk lanjut usia itu seperti dikutip Aljazeera.

"Kami membayar pajak besar ketika kami bekerja dan sekarang mereka tidak dapat membantu kami," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas