Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Omicron Semakin Merebak, Selandia Baru Tunda Buka Perbatasan

Selandia Baru sebelumnya berkomitmen mendorong kembali pembukaan perbatasan secara bertahap dalam kurun waktu satu bulan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Varian Omicron Semakin Merebak, Selandia Baru Tunda Buka Perbatasan
Freepik.com
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Menteri Penanganan Covid-19 Chris Hipkins dalam sebuah pernyataan Selasa (21/12/2021) mengataan, mengingat varian Omicron semakin merebak di berbagai negara, pemerintah menundanya hingga akhir Februari. 

TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru sebelumnya berencana membuka perbatasan secara bertahap dalam kurun waktu satu bulan.

Namun, Menteri Penanganan Covid-19 Chris Hipkins dalam sebuah pernyataan Selasa (21/12/2021) mengatakan, mengingat varian Omicron semakin merebak di berbagai negara, pemerintah menundanya hingga akhir Februari 2022.

"Tidak diragukan lagi ini mengecewakan dan akan mengganggu banyak rencana liburan," terang Hipkins, seperti dilansir CNN.

"Tetapi, penting untuk menetapkan perubahan ini, sehingga mereka (masyarakat) dapat memiliki waktu untuk mempertimbangkan rencana (liburan)," katanya.

Baca juga: POPULER Internasional: Badai Tornado Kentucky | Pria Selandia Baru yang Jadi Joki Vaksin Diperiksa

Baca juga: Pria di Selandia Baru Disuntik Vaksin Covid hingga 10 Kali Sehari, Ini Alasannya

Gambar protein lonjakan strain Omicron ditemukan di Jepang. Warna jingga (oranye) merupakan lokasi mutasi yang diduga terlibat dalam pengikatan reseptor manusia (massa warna hijau di kiri atas) dan antibodi. Warna biru dan biru muda digambar menggunakan CoVsurver, merupakan lokasi mutasi lainnya.
Gambar protein lonjakan strain Omicron ditemukan di Jepang. Warna jingga (oranye) merupakan lokasi mutasi yang diduga terlibat dalam pengikatan reseptor manusia (massa warna hijau di kiri atas) dan antibodi. Warna biru dan biru muda digambar menggunakan CoVsurver, merupakan lokasi mutasi lainnya. (Foto Asahi)

Kabinet Selandia Baru telah menyetujui serangkaian tindakan pencegahan lainnya untuk menekan Omicron.

Termasuk mengurangi interval antara dosis vaksin Covid-19 kedua dan suntikan booster dari enam bulan menjadi empat bulan.

Selandia Baru juga meningkatkanmasa karantina untuk pelancong yang kembali, dari tujuh hari menjadi 10 hari.

Berita Rekomendasi

Pada Selasa ini, Selandia Baru melaporkan 28 kasus baru yang ditularkan secara lokal dan lima kasus Covid-19 yang diimpor, menurut Kementerian Kesehatannya.

Baca juga: Selandia Baru akan Larang Penjualan Rokok untuk Remaja, Berharap Generasi Berikutnya Bebas Rokok

Baca juga: Meski Varian Omicron Mengancam, Selandia Baru Longgarkan Kebijakan Covid-19 Minggu Ini

Selandia Baru adalah salah satu negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya di awal pandemi.

Pendekatan keras terkait penanganan Covid-19 pemerintah Selandia sangat dipuji karena berhasil menekan kematian seminimal mungkin.

Berita lain terkait dengan Omicron

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas