Kasus Covid-19 Meningkat, India akan Beri Dosis Booster untuk Pekerja Garis Depan dan Lansia
India akan mulai memberikan dosis 'secara hati-hati' ke nakes, pekerja garis depan serta lansia yang rentan terinfeksi Covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengumumkan perlunya dosis penguat (booster) vaksin virus corona (Covid-19) untuk perawatan kesehatan, pekerja garis depan dan kelompok lanjut usia (lansia) yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidatonya yang ditujukan kepada seluruh rakyatnya pada 25 Desember 2021.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (10/1/2022), pemerintah federal India akan mulai memberikan dosis 'secara hati-hati' kepada tenaga kesehatan (nakes), pekerja garis depan serta lansia yang rentan terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 di India Naik Berlipat Ganda, Pemberian Vaksin Booster Dipercepat
Karena negara itu telah mendaftarkan 179.723 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
"Mereka yang memenuhi syarat, dapat langsung membuat janji atau mengunjungi pusat vaksinasi manapun," kata Kementerian Kesehatan India.
Saat ini memang belum ada keputusan terkait dosis booster untuk semua orang dewasa.
Namun mereka yang memenuhi syarat untuk memperoleh booster, akan mendapatkannya hanya 9 bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.
Baca juga: Melonjak, Kasus Omicron di Indonesia Menjadi 414, Kemenkes: Jangan Sampai Terjadi Seperti di India
Dosis ketiga atau booster ini merupakan jenis vaksin yang sama seperti yang telah diterima pada pemberian suntikan dosis pertama dan kedua.
"Tidak akan ada campuran vaksin," kata pemerintah federal India.
Rencana pemberian dosis booster ini diumumkan oleh Modi di tengah tuntutan lanjutan untuk pemberian booster, lantaran meningkatnya kesadaran publik terkait ancaman strain Omicron yang disebut menyebar secara cepat.
"Pejuang Corona, layanan kesehatan dan pekerja garis depan memiliki kontribusi besar dalam menjaga keamanan negara. Oleh karena itu, dari sudut pandang pencegahan, pemerintah telah memutuskan untuk mulai menerapkan 'kewaspadaan', dosis untuk kesehatan dan pekerja garis depan," jelas Modi dalam pidatonya pada Desember 2021.
Baca juga: Long Covid Bisa Jadi Kelompok Penyakit Kronis Baru Terbesar di Finlandia
Ia juga telah mengumumkan vaksinasi untuk kelompok remaja berusia 15 hingga 18 tahun.
Perlu diketahui, hingga saat ini, 20 juta penerima kategori remaja telah diberikan vaksin dalam waktu kurang dari sepekan.
India juga telah memberikan 1,51 miliar dosis vaksin kepada warganya yang memenuhi syarat, 627 juta di antaranya telah divaksinasi secara penuh.