Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Selandia Baru Jacinda Ardern Batalkan Rencana Pernikahan akibat Penyebaran Omicron

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan telah membatalkan rencana pernikahannya akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in PM Selandia Baru Jacinda Ardern Batalkan Rencana Pernikahan akibat Penyebaran Omicron
AFP
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Jacinda Ardern mengungkapkan telah membatalkan rencana pernikahannya akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron. 

"Jadi, saya merasa kami mungkin harus mengeluarkan beberapa undangan."

Clarke Gayford dan Jacinda Ardern
Clarke Gayford dan Jacinda Ardern (Instagram @clarkegayford)

Ardern dan Gayford sudah memiliki seorang putri berusia 2 tahun bernama Neve.

Pada tahun 2018, Ardern menjadi pemimpin dunia terpilih kedua dalam sejarah modern yang melahirkan saat menjabat.

Gayford adalah pengasuh utama Neve sekaligus pembawa acara di acara memancing di TV.

Ardern ditanya di acara itu apakah pernikahannya akan bertema modern atau tradisional.

"Saya merasa agak terlalu tua untuk mengadakan pesta pengantin," kata Ardern, yang berusia 40 tahun.

"Saya tidak tahu apakah itu hanya saya, tetapi untuk beberapa alasan saya hanya merasa ada beberapa hal yang perlu saya lepaskan."

Baca juga: Pemancing Selandia Baru Selamat dari Tsunami Tonga, Kuda Liar Berlarian saat Ombak Mendekat

Baca juga: Varian Omicron Semakin Merebak, Selandia Baru Tunda Buka Perbatasan

BERITA TERKAIT

Ardern sebelumnya sempat bercanda tentang kecanggungan lamaran Gayford di atas sebuah bukit di kota pesisir Mahia.

Momen yang seharusnya private itu justru menarik perhatian petugas perlindungan polisi, beberapa penduduk setempat, dan beberapa anjing yang mencoba memakan cokelat yang dibawa Gayford, katanya saat itu.

Covid-19 di Selandia Baru

Kembali mengutip CNN, Desember 2021 lalu, Selandia Baru menunda rencana pembukaan kembali perbatasan sampai akhir Februari buntut dari penyebaran Omicron.

Chris Hipkins, menteri penanggulangan Covid-19 menyebut, "Menunggu sampai akhir Februari akan meningkatkan perlindungan Selandia Baru keseluruhan dan menekan laju penyebaran Omicron."

"Tidak diragukan lagi hal ini pasti mengecewakan, dan mengacaukan rencana liburan, tapi penting untuk membuat perubahan ini sekarang agar orang-orang memiliki waktu untuk mempertimbangkan rencana maereka."

Hipkins juga berkata Kabinet telah menyetujui kebijakan-kebijakan lain seputar rentang waktu vaksinasi dan masa karantina.

Kabinet sepakat untuk memperpendek jarak waktu antara dosis kedua vaksin Covid-19 ke vaksinasi booster dari yang semula 6 bulan menjadi 4 bulan saja.

Selain itu, masa isolasi dan karantina pelaku perjalanan luar negeri diperpanjang dari 7 hari menjadi 10 hari.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas