Tahun Baru Imlek Saat Kasus Omicron Melonjak, Singapura Perketat Aturan Covid-19
Pelanggan tidak akan diizinkan masuk ke area Chinatown setelah jumlah orang yang ada di sana mencapai kapasitas yang diizinkan yakni 300 orang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Instansi pemerintah Singapura meningkatkan penegakan hukum di titik-titik pusat kasus virus corona (Covid-19) selama periode Tahun Baru Imlek.
Pernyataan ini disampaikan Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan (MSE) Singapura sejak Jumat lalu.
Begitu pula langkah-langkah manajemen kerumunan tambahan yang turut diterapkan di area populer seperti Chinatown.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (31/1/2022), untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke pasar dan pusat jajanan di Kompleks Chinatown, kendali akses dengan pagar sementara pun ditempatkan di area tersebut.
Namun pelanggan tidak akan diizinkan masuk ke area tersebut, setelah jumlah orang yang ada di sana mencapai kapasitas yang diizinkan yakni 300 orang.
Baca juga: 11 Larangan saat Perayaan Tahun Baru Imlek: Jangan Mencuci Pakaian hingga Menyapu
"Pengaturan arus masuk pelanggan memperhitungkan localized crowding yang bisa terjadi di dalam pasar. Orang tua, terutama yang tidak divaksinasi, harus menahan diri dari mengunjungi pasar selama periode ini, dan meminta anggota keluarga atau teman yang lebih muda untuk membantu membeli barang-barang penting dan mengemas makanan," kata MSE.
Sementara itu, Badan Lingkungan Nasional (NEA) dan Dewan Kota Jalan Besar juga telah meningkatkan jumlah personel jarak aman yang dikerahkan.
Para pelanggan diingatkan untuk selalu memakai masker secara benar dan menjaga jarak aman antara satu dengan lainnya.
Selanjutnya, dalam mengatur keramaian di sepanjang Temple Street, jalan akan ditutup untuk lalu lintas kendaraan mulai 31 Januari pukul 12.00 siang hingga 1 Februari pukul 02.00 dini hari.
Masyarakat juga diharapkan merencanakan terlebih dahulu kunjungan ke Chinatown dan daerah populer lainnya dan berkunjung selama jam sibuk.
"Dengan lonjakan kasus infeksi varian Omicron di Singapura, kami meminta kerja sama semua orang untuk terus menjalankan tanggung jawab individu dan secara ketat mematuhi (langkah-langkah manajemen yang aman). Ini akan membantu menjaga agar diri anda dan masyarakat tetap aman," tegas MSE.
Baca juga: Manfaat Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura yang Baru Disepakati
Perayaan aman
Peraturan yang berlaku selama periode perayaan Tahun Baru Imlek untuk tamu yang datang ke rumah adalah maksimal 5 pengunjung per hari.
MSE juga meminta tiap individu untuk melakukan sendiri tes rapid antigen sebelum menghadiri pertemuan tersebut, terutama jika ada anggota keluarga yang masuk kategori lanjut usia (lansia) atau belum divaksinasi.
Langkah-langkah manajemen aman saat ini juga diberlakukan untuk makan malam reuni dan Tahun Baru Imlek di gerai makanan dan minuman (F&B).
"Saat makan di luar ruangan, pemesanan beberapa meja untuk kelompok yang lebih besar yang terdiri dari lebih dari 5 orang sangat dilarang, kecuali pengunjungnya berasal dari rumah yang sama," papar MSE.
MSE juga meminta operator F&B untuk memeriksa ulang reservasi yang telah mereka terima untuk memastikan bahwa pemesanan telah sesuai dengan aturan.
"Mari kita terus bertanggung jawab secara sosial dan mematuhi langkah-langkah yang berlaku. Ini akan memungkinkan semua orang menikmati perayaan secara aman dan membantu Singapura melewati gelombang Omicron," kata MSE.