Universitas di Afghanistan Mulai Terima Mahasiswa Perempuan, Dilarang Campur Kelas dengan Laki-laki
Universitas di Afghanistan dibuka sejak Rabu (2/2/2022), mengizinkan mahasiswa perempuan ikut belajar untuk pertama kalinya sejak Taliban ambil alih.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/HECTOR RETAMAL
Gambar yang diambil pada 28 November 2021 ini menunjukkan Hamida Aman (kiri), pendiri Radio Begum, berbicara dengan para siswa sebelum dimulainya kelas di dalam sebuah ruangan di stasiun radio di Kabul. Universitas di Afghanistan dibuka sejak Rabu (2/2/2022), mengizinkan mahasiswa perempuan ikut belajar untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih negara itu tahun lalu.
Salah satu pilihannya yaitu memisahkan kelas dan memberlakukan jam operasional yang berbeda.
Pada hari Rabu, Departemen Keuangan AS mengatakan bank-bank internasional dapat mentransfer uang ke Afghanistan untuk tujuan kemanusiaan.
Kelompok-kelompok bantuan juga diizinkan untuk membayar guru dan petugas kesehatan di lembaga-lembaga yang dikelola negara tanpa takut melanggar sanksi terhadap Taliban, menurut Reuters.
PBB mengatakan lebih dari setengah dari 39 juta penduduk negara itu menderita kelaparan ekstrem dan ekonomi, ditambah pendidikan dan layanan sosial yang menghadapi kehancuran.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pekan lalu menyebut Afghanistan bagai "digantung oleh seutas benang."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita Rekomendasi