Ottawa Umumkan Keadaan Darurat Saat Demonstran Mandat Anti-Vaksin Covid-19 Kepung Ibu Kota Kanada
Jim Watson mengumumkan keadaan darurat saat ribuan demonstran menduduki pusat kota karena merasa keberatan terkait aturan pembatasan Virus Corona.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
"Sebagian besar warga Kanada telah mengikuti aturan pembatasan Covid-19, bahkan 90 persen pengemudi truk Kanada telah divaksinasi," kata Aliansi Truk Kanada.
Aliansi ini diketahui telah melarang para pengemudi terlibat dalam aksi protes Konvoi Kebebasan.
Namun dukungan untuk aksi ini ternyata sebagian datang dari luar negeri, khususnya AS.
Baca juga: Ribuan Orang di Kanada Gelar Protes Mandat Vaksin Covid-19
Selama akhir pekan lalu, anggota parlemen dari Partai Republik AS berjanji untuk 'menyelidiki' GoFundMe yang berbasis di California, setelah situs penggalangan dana itu menghapus akun yang telah mengumpulkan sumbangan 9 juta dolar AS untuk para pengemudi truk Kanada.
Situs tersebut mengatakan akan mengembalikan uang tersebut kepada para donatur.
Di sisi lain, Trump telah menuliskan cuitan dalam akun Twitter-nya terkait dukungan untuk para pengemudi truk, dengan mengatakan bahwa para pengemudi 'secara damai memprotes kebijakan keras Perdana Menteri Justin Trudeau yang kacau'.
Faktanya, Kanada mengikuti inisiatif kebijakan AS saat memerintahkan bahwa pengemudi truk lintas batas wajib divaksinasi mulai 15 Januari 2022.
Dalam sebuah cuitan pada hari Minggu lalu, mantan Duta Besar Kanada untuk AS Bruce Heyman mengkritik anggota parlemen AS yang memuji para demonstran.
Heyman menyebut mereka sebagai 'politisi radikal AS' dan menambahkan bahwa 'Trump dan para pengikutnya bukan hanya ancaman bagi AS, namun juga untuk semua negara penganut sistem demokrasi'.