AS Tunda Keputusan Vaksin Covid-19 untuk Balita, FDA Masih Perlu Lebih Banyak Data
Amerika Serikat (AS) menunda keputusan vaksinasi untuk balita 6 bulan hingga 4 tahun, selama setidaknya dua bulan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
![AS Tunda Keputusan Vaksin Covid-19 untuk Balita, FDA Masih Perlu Lebih Banyak Data](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/israel-mulai-vaksin-covid-19-anak-5-11-tahun_20211124_070725.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) menunda keputusan vaksinasi untuk balita 6 bulan hingga 4 tahun, selama setidaknya dua bulan.
Food and Drug Administration (FDA) mengatakan masih perlu banyak data untuk memberikan suntikan vaksin Pfizer/BioNTech pada balita.
Rencananya FDA akan menggolongkan vaksin berdasarkan data uji coba awal minggu depan.
Awalnya pemerintah AS akan meluncurkan vaksinasi Covid-19 untuk balita pada 21 Februari 2022 mendatang.
Baca juga: Rekor Tertinggi di Kota Bekasi, 3.019 Kasus Baru Dalam Sehari, Ada 7 Kasus Kematian Termasuk Balita
Baca juga: UPDATE Capaian Vaksinasi Covid-19: Dosis Lengkap 135 Juta, Booster 6 Juta
![Tenaga medis menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer booster saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Kantor OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Minggu (23/1/2022). Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 booster atau vaksin dosis ketiga kepada masyarakat umum. Vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah serbuan virus corona varian Omicron di Indonesia. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelaksanaan-vaksinasi-covid-19-booster-di-kantor-ojk_20220123_233814.jpg)
FDA meminta Pfizer mempercepat uji coba karena merebaknya varian Omicron yang menyebabkan lonjakan infeksi, termasuk di antara anak-anak.
Pada Jumat (11/2/2022), agensi tersebut mengatakan telah meninjau informasi uji coba terbaru, setelah Pfizer/BioNTech meminta izin penggunaan darurat.
FDA mengatakan orang tua menanti dengan cemas vaksin yang diperkirakan untuk sekitar 18 juta anak di Amerika.
Mereka mendesak agar FDA memastikan suntikan vaksin Covid-19 untuk balita memenuhi standar yang ditetapkan.
Baca juga: FDA AS Akhirnya Izinkan Paxlovid Jadi Pengobatan Antiviral Oral Pertama untuk Covid-19
Baca juga: Obat Suntik Pertama Pencegah HIV Kini Kantongi Persetujuan FDA Amerika Serikat
![Ilustrasi vaksinasi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-vaksinasi-dokter-pegang-suntikan-vaksin.jpg)
"Jika sesuatu tidak memenuhi standar, kami tidak dapat melanjutkan," kata Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, Dr Peter Marks.
Marks mencatat beberapa data baru mendorong FDA menunda pengambilan keputusan.
Pfizer/BioNTech telah mengirimkan data tentang dua dosis pertama dari rejimen tiga dosis yang direncanakan awal bulan ini atas permintaan FDA.
Data tidak mengungkapkan data kemanjuran.
Baca juga: FDA AS Keluarkan Izin Obat Antibodi Covid-19 AstraZeneca untuk Orang yang Miliki Kelainan Imun
Baca juga: FDA AS Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk Anak Usia 5-11 Tahun
![Bocah Israel Itamar, 5, menerima dosis vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 di Meuhedet Healthcare Services Organization di Tel Aviv pada 22 November 2021, saat Israel memulai kampanye vaksinasi virus corona untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun. (Photo by JACK GUEZ / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/israel-mulai-vaksin-covid-19-anak-5-11-tahun_20211124_070423.jpg)
Pada Desember perusahaan mengatakan hasil uji coba awal dari dua dosis rendah vaksin tidak sesuai harapan, dan mengubah uji klinisnya untuk menguji versi tiga dosis.
Perusahaan mengatakan pada Jumat (11/2/2022) bahwa mereka mengharapkan untuk memiliki data tiga tembakan pada awal April 2022.
"Masuk akal untuk menunggu data keamanan dan kemanjuran pada ketiga dosis tersedia sebelum kami membuat keputusan tentang vaksin ini," kata Dr Paul Offit dari Rumah Sakit Anak Philadelphia.
Berita lain terkait dengan Vaksin Anak
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.