Tuntut Pemerintah, Pangeran Harry Ingin Pulang Namun Merasa Tak Aman di Inggris
Tim kuasa hukum mengatakan Pangeran Harry tidak merasa aman ketika mengunjungi Inggris, kampung halaman serta rumah keluarga besarnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Mereka juga menilai adik Pangeran William ini tidak menghargai peran Home Office dan Royal and VIP Executive Committee (RAVEC), gugus tugas pegawai negeri sipil dan petugas Scotland Yard.
Diketahui mereka adalah badan-badan yang memutuskan dan bertanggung jawab atas masalah keamanan atau perlindungan.
Pangeran Harry Mungkin Tak Dilibatkan saat Charles Jadi Raja
Sebagai calon raja, Pangeran Charles memiliki keinginan merampingkan monarki.
Seorang sumber kerajaan mengklaim mungkin hal ini akan Charles terapkan pada salah satu putranya saat ia dinobatkan menjadi Raja.
Dilaporkan Marie Claire, sumber kerajaan mengatakan Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak akan bergabung dengan Charles dan Camilla di balkon setelah upacara penobatan.
Kemungkinan hanya Pangeran William, Kate Middleton, dan anak-anaknya yang berada di samping Raja baru untuk menyapa publik.
"Ini akan menjadi monarki ramping yang dipamerkan di seluruh dunia," kata sumber itu.
Baca juga: Kondisi Ratu Elizabeth II Terus Dipantau Pasca Bertemu Pangeran Charles yang Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Akan Diberi Gelar Permaisuri, Camilla Istri Pangeran Charles Merasa Sangat Terhormat dan Tersentuh
"Saya tidak akan terkejut melihat hanya Charles dan Camilla, Kate dan William dan anak-anak mereka di balkon Istana Buckingham sesudahnya," ujar sumber kerajaan ini.
Biasanya di acara kerajaan seperti Trooping the Color, semua keluarga akan berkumpul bersama Ratu untuk merayakannya.
Balkon juga biasanya dipenuhi oleh semua anak, cucu, dan cicit dari Yang Mulia.
Selain itu, sumber menyebut, Charles menginginkan acara-acara kerajaan dihadiri kerumunan yang lebih sedikit dan anggota kerajaan dibatasi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)