Putin Izinkan Operasi Militer ke Ukraina, Perang Telah Dimulai
Selain ledakan di Kyiv, tembakan terdengar di dekat Bandara Boryspil, kantor berita Interfax melaporkan mengutip media lokal.
Editor: Hendra Gunawan
Perang Terencana
Amerika Serikat dan sekutu bakal merespons dengan cara bersatu dan tegas terhadap serangan yang tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan oleh pasukan militer Rusia di Ukraina, Presiden AS Joe Biden menegaskan.
"Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Kamis (24/2), setelah ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv.
"Rusia sendiri bertanggungjawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," tegasnya, seperti dikutip Reuters.
Putin pada Kamis (24/2) mengizinkan operasi militer di Ukraina Timur, menjadi langkah yang bisa menjadi awal perang di Eropa.
Tak lama setelah Putin berbicara, ledakan terdengar di kejauhan dari ibu kota Ukraina, Kyiv. Sementara tembakan terdengar di dekat Bandara Boryspil, kantor berita Interfax melaporkan mengutip media lokal.
Ledakan juga mengguncang Kota Donetsk di Ukraina Timur yang memisahkan diri, dan pesawat sipil diperingatkan saat Amerika Serikat mengatakan serangan besar oleh Rusia terhadap Ukraina sudah dekat.
Putin mengatakan, dia telah mengizinkan operasi militer khusus di daerah yang memisahkan diri di Ukraina Timur, sehingga bentrokan antara pasukan Rusia dan Ukraina hanya masalah waktu.
“Saya telah membuat keputusan operasi militer,” katanya dalam sebuah pernyataan mengejutkan yang disiarkan langsung di televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu Moskow, seperti dilansir Reuters.(Kontan/SS Kurniawan/Kompas.com/Bernadette Aderi Puspaningrum/Aditya Jaya Iswara)