Konflik Rusia-Ukraina Pecah, Pakar Hukum Internasional Dorong Menlu RI Lakukan Shuttle Diplomacy
Pakar sekaligus Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mendorong Republik Indonesia (RI) ruang dialog, shuttle diplomacy.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Maka dari itu, Hikmahanto menyarankan agar Pemerintah Indonesia membawa permasalah Rusia-Ukraina ini bukan ke Dewan Keamanan PBB.
Kedua, menlu diminta untuk melakukan shuttle diplomacy ke beberapa pihak tidak hanya kepada Rusia atau negara yang terlibat.
Hal itu termasuk dengan Sekjen PBB, Menlu Rusia, Menlu Ukraina, Menlu negara-negara Eropa Barat, dan AS.
Karena menurutnya konflik ini sudah menjadi permasalahan dunia.
Hikmahanto mengklaim tidak menutup kemungkinan perang dunia akan pecah.
Selanjutnya, sebagai negara memiliki kewajiban menurut konstitusi, untuk turut serta dalam ketertiban dunia.
"Terakhir kita sebagai negara menurut konstitusi wajib ikut serta dalam ketertiban dunia," ujar Hikmahanto.
Respons pemerintah Indonesia atas konflik Rusia-Ukraina
Presiden Jokowi memberi tanggapan terkait konflik yang memanas antara Rusia-Ukraina.
Ia menyerukan untuk menghentikan adanya perang.
Menurutnya perang menyengsarakan umat manusia, selain itu juga membahayakan dunia.
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tanggapan Jokowi yang ditulis dalam akun twitternya @jokowi, Kamis (24/2/2022).
Diwartakan Tribunnews.com, Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara soal konflik antara Rusia dan Ukraina yang semakin hari kian memanas.
Puan meminta pemerintah Indonesia untuk bisa menjamin keselamatan WNI yang ada di Ukraina.