PBB Sebut Lebih dari 50.000 Warga Ukraina Mengungsi ke Negara-negara Tetangga
Kepala badan pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan Lebih dari 50.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara mereka.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Militer Rusia juga mengatakan telah merebut bandara strategis di luar Kyiv, yang memungkinkannya dengan cepat membangun kekuatan untuk merebut ibu kota.
Sementara itu, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan, diperkirakan Rusia kini telah meluncurkan lebih dari 200 rudal ke Ukraina.
Beberapa rudal telah menghantam daerah pemukiman, meskipun tidak jelas apakah itu sengaja menjadi sasaran.
Tetapi para pejabat pertahanan AS percaya, serangan Rusia yang cukup besar berjalan lebih lambat dari yang dibayangkan.
Di sisi lain, pasukan militer Ukraina melaporkan menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia II-76 yang membawa pasukan terjun payung di dekat Vasylkiv, sebuah kota di selatan Kyiv.
Tidak jelas berapa banyak yang ada di dalam pesawat, tetapi pesawat angkut dapat membawa hingga 125 pasukan terjun payung.
3. Ada Pembicaraan Hentikan Perang
Harapan untuk negosiasi akhir perang sempat meredup pada hari Jumat setelah kesepakatan membahas tawaran Zelenskyy untuk menunjuk Ukraina sebagai negara non-blok runtuh.
Kremlin awalnya mengatakan siap mengirim delegasi ke Belarus, kemudian mundur, dan mengatakan lebih suka bertemu di Warsawa.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut sudah terlambat, dan mengatakan Zelenskyy seharusnya menyetujui pembicaraan lebih awal.
Namun pada Jumat malam, juru bicara Zelenskyy, Sergii Nikiforov menulis di Facebook bahwa kedua belah pihak sedang berkonsultasi tentang tempat dan waktu untuk pembicaraan.
Menteri luar negeri Hongaria, Peter Szijjarto, menawarkan Budapest sebagai lokasi yang memungkinkan.
Ia juga menulis di Facebook, dia mengajukan proposal kepada pemerintah Rusia dan Ukraina dan tidak ada yang menolaknya.
4. Warga Ukraina Ketakutan
Di hari kedua invasi, warga Ukraina ketakutan setelah peluru artileri menghujani beberapa bangunan tempat tinggal di pinggiran Kyiv.
Penduduk kota gelisah di ambang pintu gedung apartemen menonton pengangkut personel lapis baja mengemudi di jalan-jalan.
Setelah jam 8 malam, ledakan besar terdengar di dekat Maidan Nezalezhnosti, alun-alun di pusat Kyiv.
Dan walikota mengatakan lima ledakan terjadi di dekat pembangkit listrik utama di luar kota.
Ravina Shamdasani, Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, stafnya sejauh ini telah memverifikasi setidaknya 25 kematian warga sipil dan 102 terluka, sebagian besar dari penembakan dan serangan udara.
Sementara, seorang Juru Bicara Badan Pengungsi PBB, Shabia Mantoo mengatakan, lebih dari 100.000 orang diyakini telah meninggalkan rumah mereka di Ukraina dan 4 juta orang mungkin melarikan diri ke negara lain jika situasinya meningkat.
5. Sumbangan Dana untuk Ukraina
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berencana untuk mencari lebih dari 1 miliar dolar sumbangan untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina selama tiga bulan ke depan.
Hal ini disampaikan kepala kemanusiaan PBB pada hari Jumat.
Sementara, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Uni Eropa telah memutuskan bantuan ekonomi 1,5 miliar euro ($ 1,68 miliar) atau sekira Rp 24 triliun untuk Ukraina.
(Tribunnews.com/Fajar/Maliana)