Kanada Larang Impor Minyak dari Rusia dan Kirim Senjata Anti-tank ke Ukraina
Kanada umumkan larangan impor minyak mentah Rusia dan akan memasok senjata anti-tank dan amunisi ke Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kanada akan melarang impor minyak mentah dari Rusia dan memasok senjata anti-tank dan amunisi yang ditingkatkan ke Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
“Kanada akan terus memberikan dukungan untuk pertahanan heroik Ukraina melawan militer Rusia,” kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa, seperti dikutip dari Al Jazeera, , Selasa (1/3/2022).
“Kami mengumumkan niat kami untuk melarang semua impor minyak mentah dari Rusia, minyak merupakan industri yang sangat menguntungkan bagi Presiden Putin dan oligarkinya.”
Kanada telah mengirim senjata dan dukungan tidak mematikan ke Ukraina, dan telah mendukung sejumlah sanksi, termasuk mendukung penghapusan Rusia dari sistem SWIFT untuk pembayaran bank internasional.
“Kami memberikan bantuan yang lebih mematikan ke Ukraina, dan kami akan mengirimkan 100 sistem senjata anti-tank Carl Gustaf dan 2.000 roket, yang akan kami usahakan untuk dikirimkan secepat mungkin,” kata Menteri Pertahanan Anita Anand.
Baca juga: Perdana Menteri Kanada Kirim Pasukan ke Perbatasan Rusia
Baca juga: Reaksi Dunia atas Ketegangan di Ukraina, Jepang hingga Kanada Kompak Beri Sanksi Ekonomi ke Rusia
Blokir Rusia dari SWIFT
Amerika Serikat, Inggris, Eropa, dan Kanada pada Sabtu (26/2/2022), memblokir akses Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai bagian dari putaran sanksi lain terhadap Moskow saat negara itu melanjutkan serangannya terhadap Ukraina.
Langkah-langkah tersebut, yang juga akan mencakup pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia, akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang, kata negara-negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama yang juga berjanji akan melakukan tindakan lebih lanjut.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan secara kolektif memastikan bahwa perang ini adalah kegagalan strategis bagi Putin," tulis para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris Raya, Kanada, dan Amerika Serikat, seperti dikutip dari CNA.
"Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan hari ini, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina," tambah mereka.
Langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi minggu ini pada bank-bank besar Rusia serta pada Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri ketika pasukan Moskow mendorong ke jantung Ukraina menuju Kyiv.
“Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus mengenakan biaya besar-besaran di Rusia."
"Biaya yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami,” kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa.