Kedepankan Prinsip Kemanusiaan, Indonesia Setujui Resolusi PBB soal Konflik Rusia dan Ukraina
Anggota Komisi I DPR RI Irine Yusiana Roba Putri nilai langkah yang diambil Indonesia sudah sesuai dengan prinsip hukum internasional kemanusiaan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
1. Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.
2. Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia
3. Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.
Baca juga: Hampir Seluruh Dunia Mengecam Invasi Rusia tapi Masih Ada Negara yang Mendukung Moskow, Siapa Saja?
4. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
5. Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah.
Perundingan Rusia dan Ukraina, Kedepankan Masalah Kemanusiaan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, delegasi Rusia dan Ukraina baru-baru ini telah menyelesaikan perundingan putaran kedua terkait dengan konflik yang terjadi antara kedua negaranya.
Kedua belah pihak memang gagal dalam mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata atau mengakhiri operasi khusus Rusia di Ukraina.
Namun perundingan putaran kedua berhasil membuat 'kemajuan dalam masalah kemanusiaan'.
Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan negaranya dan Ukraina telah merundingkan format koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil Ukraina dari kota-kota.
Baca juga: Hasil Perundingan Kedua Rusia-Ukraina Hanya Sepakati soal Isu Kemanusiaan
Mereka juga membahas mengenai prospek gencatan senjata sementara untuk wilayah di sekitar koridor kemanusiaan.
"Kami berhasil menemukan sisi 'saling pengertian' untuk beberapa (masalah yang diangkat selama pembicaraan), namun masalah utama yang diselesaikan hari ini adalah penyelamatan orang-orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer," kata Medinsky.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani//Fitri Wulandari)