Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan Ukraina Sepakat Terkait Perlunya Koridor Kemanusiaan untuk Bantu Evakuasi Warga Sipil

Delegasi dari Rusia dan Ukraina telah melakukan negosiasi di wilayah Brest Belarus pada, Kamis (3/3/2022).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Rusia dan Ukraina Sepakat Terkait Perlunya Koridor Kemanusiaan untuk Bantu Evakuasi Warga Sipil
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Pengungsi dari Ukraina terlihat beristirahat di titik penerimaan sementara yang diselenggarakan di stasiun kereta api utama di Przemysl, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow meluncurkan serangan penuh. invasi skala besar pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, kata PBB pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Delegasi dari Rusia dan Ukraina telah melakukan negosiasi di wilayah Brest Belarus pada Kamis (3/3/2022).

Dilansir Aljazeera, negosiasi tersebut menghasilkan kesepakatan terkait perlunya koridor kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan.

Serta untuk membantu warga sipil untuk bisa keluar dari kota-kota Ukraina yang terkepung.

Negosiator Rusia Vladimir Medinsky mengatakan, masalah utama ia selesaikan dalam negosiasi tersebut adalah keselamatan orang.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Rusia Dihapus dari Sistem Reservasi Global

Yakni para warga sipil yang berada di zona konflik dan bentrokan militer.

"Masalah utama yang kami selesaikan hari ini adalah keselamatan orang. Warga sipil yang telah menemukan diri mereka di zona konflik, bentrokan militer," kata Medinsky, Jumat (4/3/2022).

Namun Medinsky tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kapan koridor aman tersebut akan didirikan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu Negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk membentuk jalur komunikasi dan kerjasama sesegera mungkin.

Baca juga: Rusia Perkuat Pasukan di Selatan Ukraina, 1 Juta Lebih Pengungsi Hijrah

Demi membantu dan memfasilitasi evakuasi warga sipil.

Tak hanya itu, penghentian sementara pertempuran di loasi tertentu juga dimungkinkan.

Artinya di tempat-tempat koridor kemanusiaan berada, maka dimungkinkan untuk menghentikan tembakan selama proses evakuasi.

Baca juga: Invasi Rusia di Ukraina Hari Kesembilan, Ini 14 Hal yang Terjadi

Joe Biden Umumkan Sanksi Baru untuk Elit Rusia

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberlakukan sanksi baru terhadap delapan anggota elit Rusia bersama dengan anggota keluarga mereka, Kamis (3/3/2022).

Sanksi baru tersebut merupakan upaya terbaru pemerintahan Biden untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin saat invasi ke Ukraina berlangsung.

“Tujuannya adalah untuk memaksimalkan dampak pada Putin dan Rusia,” kata Biden, seperti diberitakan CNN, Kamis.

Biden menuduh oligarki yang dia targetkan melapisi kantong mereka dengan uang rakyat Rusia.

Sementara itu, kata Biden, Ukraina dan rakyat bersembunyi di kereta bawah tanah dari rudal yang ditembakkan tanpa pandang bulu.

Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Baca juga: Pembangkit Listrik Nuklir Zaporizhzhia Diserang Tentara Rusia, Menlu Ukraina Ingatkan Ancaman Ini

Kroni Putin Didepak dari Sistem Keuangan AS

Joe Biden menyampaikan, hukuman baru akan menargetkan anggota elit Rusia, keluarga mereka, dan rekan dekat.

Mereka akan dikeluarkan dari sistem keuangan AS.

"Tujuannya adalah untuk memaksimalkan dampak pada Putin," ujar Presiden AS, Kamis, dilansir BBC.

Sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov, bergabung dengan daftar delapan oligarki dan hampir dua lusin anggota keluarga dan rekan mereka yang asetnya di AS akan dibekukan.

Baca juga: Protes Operasi Militer di Ukraina, IKEA Hentikan Semua Operasional Tokonya di Rusia

Selain itu, properti Amerika mereka diblokir dari penggunaan.

19 oligarki lainnya termasuk sekutu Putin Alisher Burhanovich dan 47 anggota keluarga mereka akan menghadapi pembatasan visa AS.

"Kami akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk meminta pertanggungjawaban oligarki Rusia dan para pemimpin korup yang mendapat untung dari rezim kekerasan ini," kata pihak Gedung Putih, Kamis.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nuryanti)

Baca berita lainnya terkait Konflik Rusia Vs Ukraina.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas