Dituduh Pengkhianat, Wali Kota Kreminna Ukraina Pendukung Rusia Diculik dari Rumahnya
Wali kota pro-Rusia dari sebuah kota Ukraina di republik yang mendeklarasikan diri Luhansk, dilaporkan tewas setelah diculik dari rumahnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Seorang wali kota di Ukraina dilaporkan tewas setelah diculik dari rumahnya.
Volodymyr Struk, nama Wali Kota Kreminna itu, dicap sebagai pendukung Rusia.
Dia diculik setelah Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina.
Volodymyr Struk, 57 tahun, yang menjadi walikota Kreminna sejak 2020, menderita "luka tembak di jantung" setelah diculik, menurut kantor berita Ukraina UNIAN, dilansir New York Post.
Pada 1 Maret, istri Struk memberi tahu polisi bahwa dia diculik oleh pria berkamuflase.
“Ada satu pengkhianat yang berkurang di Ukraina. Wali kota Kremenna di wilayah Luhansk, mantan wakil parlemen Luhansk ditemukan tewas,” Anton Gerashchenko, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, menulis dalam sebuah unggahan di Telegram.
Baca juga: Sosok 2 Petinggi Militer yang Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina, Kolonel Ole dan Jenderal Sukhovetsky
Gerashchenko mengklaim bahwa Struk adalah "pendukung Republik Rakyat Luhansk" yang pro-Rusia.
"Dia punya banyak uang, kemungkinan diberikan kepadanya oleh Rusia," tulis penasihat itu.
Gerashchenko menuduh bahwa Struk dianggap sebagai "pengkhianat" setelah "dihakimi oleh pengadilan pengadilan rakyat."
“Pada 2014 dia adalah pendukung aktif LPR. Dia kemudian pergi ke bagian wilayah Luhansk yang bebas dari pendudukan sementara dan dua kali terpilih sebagai kepala OTG Kreminetskoí,” lanjutnya.
“Dia ditembak oleh patriot yang tidak dikenal sebagai pengkhianat,” tulis Gerashchenko, “menurut hukum masa perang.”
Luhansk adalah bagian dari wilayah Donbas di Ukraina timur yang mencakup kantong-kantong separatis yang didukung oleh Rusia.
Presiden Vladimir Putin minggu lalu secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.