Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arahkan Pengungsi ke Rusia dan Belarusia, Ukraina Tolak Tawaran Koridor Evakuasi dari Rusia

Karena penolakan itu, negosiator Rusia menuduh Ukraina melakukan "kejahatan perang" dengan memblokir koridor evakuasi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Arahkan Pengungsi ke Rusia dan Belarusia, Ukraina Tolak Tawaran Koridor Evakuasi dari Rusia
Aris Messinis / AFP
Seorang anak melihat warga yang mengungsi dari kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, sepuluh hari setelah Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan rencana koridor evakuasi warga Ukraina di beberapa kota yang dibombardir, pada Senin (7/3/2022).

Tetapi, beberapa rute evakuasi diketahui mengarah ke Rusia atau sekutunya Belarusia.

Hal itu kemudian menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan para pengungsi Ukraina yang mungkin mengikuti jalur evakuasi tersebut.

Karenanya, Ukraina menolak tawaran Rusia.

Baca juga: Rusia Akan Hentikan Operasi Militer Dalam Sekejab, Tapi Ada Syarat, Ukraina Belum Merespons

"Ini bukan pilihan yang dapat diterima," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk

Sementara itu, Negosiator Rusia pada pembicaraan damai, Vladimir Medinsky, menuduh Ukraina melakukan "kejahatan perang" dengan memblokir koridor evakuasi atau koridor kemanusiaan yang digagas oleh Rusia.

Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022.
 (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP)
Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

"Para nasionalis (Ukraina) yang telah merebut posisi di kota-kota terus menahan warga sipil di sana," kata Vladimir Medinsky kepada televisi pemerintah Rusia, dikutip dari AFP.

BERITA REKOMENDASI

Dia menuduh Kyiv menggunakan warga sipil sebagai "perisai manusia" dan mengatakan bahwa "ini tidak diragukan lagi adalah kejahatan perang."

Tepat setelah 1300 GMT, badan-badan Rusia melaporkan bahwa delegasi Ukraina tiba di perbatasan Polandia-Belarus untuk putaran ketiga pembicaraan.

Pengungsi Ukraina terlihat di pusat pengungsian sementara di sebuah sekolah dasar lokal di Tiszabecs, Hongaria timur pada 28 Februari 2022. - Dengan semangkuk gulai, tawaran penginapan gratis dan tumpangan ke Budapest, atau hanya pelukan dan kata-kata baik, warga Hongaria memiliki bergegas ke perbatasan Ukraina untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia.
 (Photo by Attila KISBENEDEK / AFP)
Pengungsi Ukraina terlihat di pusat pengungsian sementara di sebuah sekolah dasar lokal di Tiszabecs, Hongaria timur pada 28 Februari 2022. - Dengan semangkuk gulai, tawaran penginapan gratis dan tumpangan ke Budapest, atau hanya pelukan dan kata-kata baik, warga Hongaria memiliki bergegas ke perbatasan Ukraina untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia. (Photo by Attila KISBENEDEK / AFP) (AFP/ATTILA KISBENEDEK)

Medinsky mengatakan bahwa dalam pembicaraan itu, pihak Rusia akan mencoba lagi dengan pihak Ukraina untuk membahas pengoperasian koridor kemanusiaan yang Moskow janjikan.

PBB melihat operasi militer Rusia telah mendorong lebih dari 1,5 juta orang melintasi perbatasan Ukraina.

Baca juga: Satu Juta Orang Lebih Melarikan Diri dari Ukraina ke Polandia Sejak Invasi Rusia

Fenomena ini, menurut PBB, sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

Moldova kerepotan tampung pengungsi

Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita mendesak Amerika Serikat untuk memberikan banyak bantuan kemanusiaan saat 120.000 orang pengungsi dari Ukraina masuk dan berlindung ke negara kecil di Eropa tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas