Presiden Zelensky Akhirnya Tak Lagi Ngotot Gabung NATO, Akui NATO Tidak Siap Menerima Ukraina
Presiden Zelensky akhirnya tidak lagi ngotot untuk bergabung dengan NATO, pihaknya menyadari NATO tidak siap menerima Ukraina.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya mengatakan dia tidak lagi ngotot untuk bergabung dengan NATO.
Keanggotaan NATO merupakan satu di antara masalah pelik yang menjadi alasan Rusia melakukan invasi terhadap negaranya.
Kini, Zelensky akhirnya menyadari NATO tidak siap menerima Ukraina karena berbagai hal yang bisa memicu peperangan semakin besar.
"Saya telah tenang mengenai pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Senin malam di ABC News, dikutip Tribunnews dari NDTV.
"Aliansi takut akan hal-hal kontroversial dan konfrontasi dengan Rusia," tambah Zelensky.
Zelensky juga mengaku tidak ingin menjadi presiden dari negara yang memelas demi mendapatkan sesuatu (keanggotaan NATO, red).
Bahkan, Zelensky dengan terbuka mau berkompromi terhadap status wilayah Donetsk dan Luhansk yang sudah diakui kemerdekaannya oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Adapun, Putin ingin Ukraina juga mengakui mereka sebagai negara yang berdaulat dan mandiri.
Ketika ditanya tentang permintaan Rusia ini, Zelensky mengatakan, dia terbuka untuk berdialog.
"Saya berbicara tentang jaminan keamanan," katanya.
"Kedua wilayah ini belum diakui oleh siapa pun kecuali Rusia, republik semu ini. Tetapi kita dapat mendiskusikan dan menemukan kompromi tentang bagaimana wilayah ini akan terus hidup."
"Yang penting bagi saya adalah bagaimana orang-orang di wilayah itu akan hidup yang ingin menjadi bagian dari Ukraina, yang di Ukraina akan mengatakan bahwa mereka ingin mereka masuk," kata Zelensky.
Baca juga: 4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ukraina Jika Ingin Rusia Hentikan Serangan, Tak Gabung dengan NATO
Untuk itu, Zelensky menyebut persoalan kedua wilayah ini lebih sulit dari sekedar mengakui kemerdekaannya.
"Jadi pertanyaannya lebih sulit dari sekadar mengakuinya," kata Zelensky.