Presiden Zelensky Akhirnya Tak Lagi Ngotot Gabung NATO, Akui NATO Tidak Siap Menerima Ukraina
Presiden Zelensky akhirnya tidak lagi ngotot untuk bergabung dengan NATO, pihaknya menyadari NATO tidak siap menerima Ukraina.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pasukan Rusia dilaporkan menembaki rute yang dimaksudkan untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari kota Mariupol yang terkepung.
Tidak hanya penduduk kota pelabuhan yang menderita pemboman Rusia, mereka juga hidup tanpa pemanas, air, sistem sanitasi, atau telepon.
- Rusia sebelumnya mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan dari Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol sehingga warga sipil dapat dievakuasi.
Beberapa warga Sumy, termasuk pelajar Nigeria dan India, kini telah meninggalkan kota dengan bus.
Dua juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak perang dimulai kurang dari dua minggu lalu, badan pengungsi PBB melaporkan.
Para pejabat Rusia telah menjanjikan gencatan senjata baru pada pukul 7 pagi GMT pada Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Aktor Ukraina Tewas dalam Perang, Unggahan Terakhir Disorot: Kita Dibom dan Kita Tetap Senyum
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sependapat dengan Winston Churchill dan menyerukan perang melawan Nazisme saat ia mengajukan permohonan langsung kepada anggota parlemen Inggris dalam pidato video yang berapi-api untuk berbuat lebih banyak guna membantu melindungi negaranya dalam perang melawan invasi Rusia.
- Joe Biden mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan melarang impor minyak Rusia "untuk menimbulkan rasa sakit lebih lanjut pada Vladimir Putin".
Uni Eropa belum bergabung dengan larangan tersebut, tetapi Komisi Eropa mengatakan ada kemungkinan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil oleh Uni Eropa hingga dua pertiga tahun ini.
Pemerintah Inggris berjanji untuk menghentikan impor minyak Rusia pada akhir tahun.
Baca juga: McDonalds, Starbucks, Coca-Cola dan Pepsi Hentikan Operasional di Rusia, Bagaimana Gaji Karyawan?
- McDonald's menjadi perusahaan barat terbaru yang mengumumkan penghentian operasinya di Rusia, setelah menghadapi reaksi keras dari pengguna media sosial karena tidak mengambil sikap terhadap perang di Ukraina.
Sebelumnya pada Selasa (8/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengeluarkan seruan kepada perusahaan internasional untuk berhenti melakukan bisnis di Rusia.
Al Jazeera melaporkan, Shell, Coca-Cola, Starbucks, PepsiCo Inc, dan Estee Lauder juga termasuk di antara perusahaan yang berhenti berbisnis di Rusia.
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan terhadap rumah sakit Ukraina, ambulans dan fasilitas kesehatan lainnya telah meningkat "dengan cepat" dalam beberapa hari terakhir dan pasokan medis penting hampir habis.