UPDATE: AS akan Gelontorkan Bantuan Rp194 M, Pasukan Rusia di Dekat Kyiv, 549 Warga Ukraina Tewas
Informasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina, di antaranya AS akan memberi bantuan senilai Rp 194 miliar dan 549 warga sipil di Ukraina telah tewas.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 masih berlangsung hingga hari ini, Jumat (11/3/2022).
Memasuki hari ke-16, pasukan Rusia telah bergerak 5 kilometer lebih dekat dengan ibu kota Ukraina, Kyiv.
Sementara di Mariupol, pasokan makanan semakin menipis, dan dewan kota itu menyebut situasi di kota kritis.
Di sisi lain, anggota parlemen Amerika Serikat (AS) memperkirakan akan meloloskan paket bantuan untuk Ukraina.
Selengkapnya, berikut informasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina yang dilaporkan CNN:
Baca juga: Pertemuan Menlu Rusia-Ukraina di Turki Tak Berhasil, Perang Belum Usai
Baca juga: Apa Tuntutan Rusia untuk Akhiri Perang di Ukraina? Termasuk Soal Netralitas
Bantuan dari AS untuk Ukraina
Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan meloloskan RUU pengeluaran besar-besaran minggu ini yang akan menyediakan satu kali bantuan militer dan kemanusiaan senilai senilai $13,6 miliar atau setara dengan Rp 194 miliar ke Ukraina.
Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara pada Rabu malam untuk menyetujui undang-undang tersebut, dan Senat harus meloloskannya berikutnya.
Jumlah bantuan yang termasuk dalam RUU untuk Ukraina meningkat ketika anggota parlemen bernegosiasi selama beberapa hari terakhir, yaitu naik dari $10 miliar yang diminta Gedung Putih minggu lalu.
Wali Kota Mariupol soal Pemboman RS Bersalin
Wali Kota Mariupol Ukraina, Vadym Boychenko mengutuk Rusia atas pemboman sebuah rumah sakit bersalin pada hari Rabu, di mana setidaknya tiga orang tewas, termasuk seorang anak.
"Hari ini, mereka dengan sinis menembaki Layanan Negara Mariupol untuk Keadaan Darurat," katanya dalam video yang menunjukkan kerusakan parah pada bangunan rumah sakit.
"Setiap 30 menit, Mariupol diserbu oleh penerbangan Rusia yang menembaki gedung-gedung sipil yang membunuh warga sipil, orang tua, wanita dan anak-anak."
Rusia Tingkatkan Serangan Jarak Jauh