Bayi 18 Bulan Jadi Korban Pasukan Rusia, Berikut Ini Kisah Anak-anak dan Remaja Tewas dalam Invasi
Berikut ini kisah anak-anak dan remaja korban tewas selama invasi Rusia ke Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Bocah 10 tahun itu meninggal di depan pamannya yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan setelah serangan itu.
Sepupunya, Anya Stoluk (18), mengatakan Anastasia meninggal di desa Shybene, sekitar 40 mil jauhnya dari ibu kota Ukraina, pada 28 Februari.
Anastasia dimakamkan di kebun belakangnya karena pasukan Rusia tidak mengizinkan ibu Anastasia mengunjungi pemakaman.
Ibu angkat Stoluk, Vera Dmitrienko yang berusia 40 tahun, mengatakan kepada The Times bahwa tentara Rusia "menjarah semua toko, tentu saja mereka mendapat banyak alkohol … dan mabuk dan mulai menembak."
5. Baby Kirill dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya, tetapi tidak dapat diselamatkan
Salah satu korban perang termuda adalah Kirill, bayi berusia 18 bulan yang meninggal setelah Rusia menghantam kota pelabuhan Mariupol.
Ayah Kirill berlari ke rumah sakit sambil menggendongnya, putus asa untuk mencoba dan menyelamatkannya.
Ibu Kirill, Marina Yatsko dan pacarnya Fedor, kemudian terlihat merangkul tubuh tak bernyawa putra mereka yang diletakkan di atas tandu.
Ratusan ribu orang menderita di kota Mariupol yang terkepung di mana penduduk telah berlindung dari serangan tanpa air atau listrik selama lebih dari seminggu.
Baca juga: Pembicaraan Rusia dan Ukraina untuk Akhiri Perang Digelar Lagi, Dinilai Sulit
6. Alise (9) meninggal di jalan bersama ibu dan saudara laki-lakinya
Alise Perebeynos yang berusia sembilan tahun tengah meninggalkan Irpin, ketika serangan Rusia menghujani keluarganya.
Serangan itu juga membunuh saudara laki-lakinya yang berusia 18 tahun, Nikita, dan ibu mereka Tatyana.
Ayah mereka terluka, tetapi selamat dari serangan itu.
Mereka mencoba untuk pergi melalui 'koridor kemanusiaan' yang dimaksudkan untuk menjadi jalan keluar yang aman bagi para pengungsi.