Profil Alexey Navalny, Kritikus Putin Paling Vokal yang Dinyatakan Bersalah atas Penipuan
Berikut ini profil Alexey Navalny, kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin paling vokal.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Hukum Rusia melarang penjahat yang dihukum mencalonkan diri untuk jabatan politik.
Sejak Moskow memulai invasinya ke Ukraina, Navalny juga terus mendorong orang-orang Rusia untuk menolaknya.
Seruan itu ia lontarkan meski dirinya berada di balik jeruji.
Baca juga: Rusia Hentikan Negosiasi Damai dengan Jepang soal Kepulauan Kuril, Sebut Tokyo Ingin Rugikan Moskow
Kehidupan Navalny sebelum Percobaan Pembunuhan
2000: Bergabung dengan Yabloko, Partai Demokrat Bersatu Rusia.
2006: Berpartisipasi dalam March Rusia, sebuah acara nasionalis.
2007: Diusir dari Yabloko karena kecenderungan nasionalisnya.
2007: Meluncurkan Gerakan Pembebasan Nasional Rusia (dikenal sebagai NAROD, yang berarti "rakyat" dalam bahasa Rusia).
2009: Menjadi penasihat kebijakan gubernur wilayah Kirov.
November 2010: Mengungkap skema penggelapan senilai empat juta dolar AS di operator pipa minyak milik negara, Transneft, dengan mengunggah dokumen yang bocor di blognya.
Desember 2010: Kirov-area membuka penyelidikan terhadap Navalny yang melibatkan kesepakatan kayu milik negara saat ia menjadi penasihat gubernur.
5 Desember 2011: Ikut serta dalam protes menyusul kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan 4 Desember. Ia ditangkap, tapi dibebaskan setelah 15 hari.
2011: Mendirikan Yayasan Anti Korupsi (FBK). Organisasi ini menyelidiki korupsi di pemerintah Rusia dan mengunggah dokumentasi pendukung.
24 Desember 2011: Berbicara di depan puluhan ribu demonstran pro-reformasi sebelum pemilihan presiden Maret 2012.