AS dan Sekutu Ingin Rusia Keluar dari Anggota G20, Kehadirannya Dinilai Bermasalah
Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam G20 setelah invasinya ke Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
"Sudah sangat jelas bagi Indonesia bahwa kehadiran Rusia pada pertemuan tingkat menteri yang akan datang akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa," kata sumber tersebut.
G7 diperluas ke format 'G8', termasuk Rusia dalam anggotanya, di awal 2000-an.
Tetapi, Moskow diskors tanpa batas waktu dari kelompok itu setelah aneksasi Krimea pada 2014.
Sebelumnya pada Selasa, Polandia mengaku telah menyarankan pejabat perdagangan AS untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dari G20.
Pihaknya mengklaim saran itu mendapat respons positif dari AS.
Sumber dari G7 menilai, tidak mungkin Indonesia, yang saat ini memimpin G20, atau anggota seperti India, Brasil, Afrika Selatan, dan China akan setuju mengeluarkan Rusia.
"Tidak mungkin untuk menghapus Rusia dari G20 kecuali Moskow membuat keputusan seperti itu sendiri," kata seorang pejabat negara anggota G20 di Asia.
"Tidak ada prosedur untuk mencabut Rusia dari keanggotaan G20."
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, pada Senin (21/3/2022) mengatakan dalam sebuah seminar bahwa posisi Indonesia selalu netral.
RI, menurutnya, akan menggunakan kepemimpinan G20 untuk mencoba menyelesaikan masalah.
Baca juga: Beritakan 10.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Surat Kabar Rusia Klaim Situsnya Telah Diretas
Baca juga: Salah Satu Negara Sekutu Rusia Diyakini akan Segera Ikut Perang
Dody menambahkan, Rusia memiliki komitmen yang kuat untuk hadir dalam KTT G20 dan anggota lain tidak bisa melarangnya.
Status Rusia di lembaga multilateral lainnya juga dipertanyakan.
Di Jenewa, pejabat Organisasi Perdagangan Dunia mengatakan banyak delegasi menolak bertemu rekan Rusia dalam berbagai format.
Satu sumber dari negara Barat mengatakan, mereka yang tidak terlibat dengan Rusia di WTO termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)