Eks Presiden Rusia Ungkap Negaranya Akan Luncurkan Senjata Nuklir Jika Dihadapkan pada 4 Kondisi Ini
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menolak untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir jika mereka dihadapkan dengan ancaman eksistensial.
Editor: Malvyandie Haryadi
Dia menyatakan bahwa tidak ada dari empat kondisi yang digariskan oleh Medvedev akan terjadi atau kecil kemungkinannya terjadi.
"Tidak satu pun dari kondisi ini hadir atau bahkan terancam. Tidak ada yang akan terjadi. NATO tidak akan pernah menyerang Rusia terlebih dahulu, apalagi membahayakan keberadaan Rusia. Tidak pernah," tweet McFaul.
"Perhatikan, dia tidak mengatakan 'Jika NATO memasok jet tempur ke Ukraina.'
Dia menambahkan, "Perhatikan, dia tidak mengatakan 'jika Rusia mulai kalah di medan perang di Ukraina'."
"Bahkan, dibandingkan dengan doktrin Rusia sebelum invasi ke Ukraina, saya tidak melihat hal baru sama sekali dalam apa yang dikatakan Medvedev mengenai kondisi di mana Rusia akan menggunakan senjata nuklir. Apa yang saya lewatkan?"
"Dan untuk tindakan, saya tidak melihat bukti bahwa kekuatan nuklir Rusia sekarang berada dalam siaga yang lebih tinggi daripada sebelum menyerang Ukraina. Koreksi saya jika saya salah."
Melansir Reuters, sebelumnya diberitakan, pejabat yang mengurusi tentang kebijakan keamanan Rusia menyatakan, negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (22/3/2022).
Pernyataan itu dirilis setelah hampir empat minggu lamanya Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina.
Sebelumnya, muncul kekhawatiran Barat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir.
Peskov mengeluarkan pernyataan dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.
“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya.
Hancurnya Mariupol
Sementara, Kota Mariupol, Ukraina, kini jadi kota mati.