Eks Presiden Rusia Ungkap Negaranya Akan Luncurkan Senjata Nuklir Jika Dihadapkan pada 4 Kondisi Ini
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menolak untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir jika mereka dihadapkan dengan ancaman eksistensial.
Editor: Malvyandie Haryadi
Kota yang dulu sangat indah dan tenang itu kini sudah porak-poranda setelah Rusia menginvasi Ukraina termasuk kota Mariupol.
Serangkaian foto dan citra satelit memperlihatkan Mariupol kini luluh tantak.
Sepertinya tak ada tanda-tanda kehidupan lagi di sana.
Gedung tinggi, taman kota, dan semua fasilitas kota yang dulu indah kini tak ada lagi.
Daerah permukiman telah rata dengan tanah, pusat perbelanjaan hancur dan rumah sakit bersalin diserang.
Keceriaan warga Mariupol yang dulu terlihat sebelum perang kini tak ada lagi.
Tak ada lagi aktivitas warga berkumpul di alun-alun kota untuk menyaksikan konser musik atau sekadar jalan-jalan menikmati keindahan kota.
Video Kota Mariupol sebelum perang dengan Rusia:
Video Kota Mariupol saat perang dengan Rusia yang masih berlangsung.
Mariupol, kota berpenduduk sekitar 400.000 jiwa, telah berhari-hari dibombardir pasukan Rusia.
"Penduduknya kini sangat kekurangan makanan dan air," kata Wakil Wali Kota Sergei Orlov.
Ada setidaknya 150.000 warga Mariupol yang masih terjebak di dalam kota.
Mereka mengungsi di bawah terowongan kereta bawah tanah.
"Mereka tidak ada listrik, tidak ada pasokan air, tidak ada pemanas, tidak ada sistem sanitasi," demikian Orlov.