Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Berbagai Kemungkinan Jika Rusia Tutup Keran Ekspor Gas ke Eropa

Eropa sangat bergantung pada gas Rusia untuk pemanas dan pembangkit listrik. Gas Rusia menyumbang sekitar 40 persen total konsumsi Eropa.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ini Berbagai Kemungkinan Jika Rusia Tutup Keran Ekspor Gas ke Eropa
National Geographic
Peta pipa gas Rusia ke sejumlah negara Eropa. 

Ini akan menjadi pukulan besar bagi ekonomi Eropa, yang sudah menderita dari harga energi yang sangat tinggi.

Penghentian pasokan gas Rusia yang berkepanjangan akan merugikan UE dan bahkan dapat mengakibatkan beberapa negara yang lebih rentan terhadap fluktuasi gas Rusia, seperti Italia dan Jerman.

Mereka harus mengambil tindakan darurat. Kanselir Jerman Olaf Scholz telah memperingatkan larangan impor energi Rusia akan memicu resesi ekonomi di seluruh Eropa.

Keempat, apakah ada implikasi lebih luas? Ada risiko krisis energi global. Rusia adalah pengekspor gas alam terbesar di dunia dan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di belakang Arab Saudi.

Mengganti gas Rusia tidak akan mudah. Eropa harus membeli gas di pasar terbuka, yang berarti jika mereka membeli dari negara-negara seperti Qatar atau AS, harus membayar lebih mahal.

Ini juga berarti gas yang mereka beli tidak akan pergi ke tempat lain. Hasilnya adalah harga gas yang lebih tinggi di mana-mana karena negara-negara saling mengalahkan untuk pasokan yang terbatas.

Kelima, apakah harga minyak akan terpengaruh? Rusia memasok sekitar empat juta barel minyak per hari ke Uni Eropa.

Berita Rekomendasi

Tidak seperti gas, yang pasokannya sebagian besar masih diatur kontrak jangka panjang, harga minyak tidak stabil dan ditentukan oleh penawaran dan permintaan.

Jika Eropa masih memutuskan meninggalkan minyak Rusia, maka harga minyak mentah bisa melonjak hingga $ 200 per barel, atau bahkan lebih tinggi.

Keenam, akankah Rusia akan menjual komoditas lain dalam rubel? Presiden Vladimir Putin telah mengisyaratkan selama pengumuman rencana pembayarannya gas alam bisa menjadi komoditas Rusia pertama yang dijual dalam rubel.

Jika barat memberlakukan sanksi lebih lanjut, hal itu meningkatkan kemungkinan komoditas ekspor Rusia lainnya dapat dihargai dalam rubel, termasuk minyak, logam, dan biji-bijian.

Dari semua kemungkinan ini, apa respon konsumen Eropa saat batas waktu pembayaran mendekat?

Sejauh ini, negara-negara UE dan G7 telah menolak permintaan Rusia untuk mengalihkan pembayaran mereka untuk gas ke rubel.

Rusia mengatakan tidak akan memberikan pasokan gas gratis, menunjukkan mereka siap untuk menutup keran pasokan gas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas