Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapatkah Presiden Rusia Vladimir Putin Dituntut atas Kejahatan Perang?

Berikut ini Tribunnews.com rangkum beberapa pernyataan soal tuntutan kejahatan perang yang dilayangkan Biden terhadap Putin, dikutip dari The Guardian

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Dapatkah Presiden Rusia Vladimir Putin Dituntut atas Kejahatan Perang?
Instagram @Potus dan Doc Tribunnews
Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyerukan agar Presiden Rusia Vladimir Putin dituntut atas kejahatan perang, setelah temuan kuburan massal dan mayat warga sipil terikat serta ditembak dari jarak dekat di Bucha, Ukraina.

Tetapi, membawa Vladimir Putin ke pengadilan akan jauh dari kata sederhana.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum beberapa pernyataan soal tuntutan kejahatan perang yang dilayangkan Biden terhadap Putin, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Warga Borodianka Ukraina Ungkap Kekejaman Tentara Rusia: Lakukan Penjarahan hingga Pembunuhan

Baca juga: Mengenal Drone Switchblade Si Tank-Killer yang akan Dikirim AS untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan)
Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) (Instagram @Potus dan Doc Tribunnews)

Apa itu kejahatan perang?

Pengadilan pidana internasional (ICC), pengadilan kejahatan perang permanen pertama di dunia, mendefinisikannya sebagai “pelanggaran berat” terhadap Konvensi Jenewa, seperangkat hukum humaniter yang harus dipatuhi dalam perang.

Jonathan Hafetz, seorang sarjana hukum pidana internasional dan keamanan nasional di Seton Hall University School of Law, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa eksekusi warga sipil seperti yang dituduhkan di Bucha adalah "kejahatan perang klasik".

Rusia terus menyangkal kesalahan.

Berita Rekomendasi

Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras “tidak ada satu pun warga sipil yang menghadapi tindakan kekerasan oleh militer Rusia”, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Menlu Rusia: Negara Barat Coba Sabotase Negosiasi Rusia-Ukraina dengan Isu Bucha

Bagaimana sebuah kasus yang mengarah pada kejahatan perang dapat dibangun?

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan pada Senin (4/4/2022) ada empat sumber bukti utama.

Pertama, informasi yang dikumpulkan oleh AS dan sekutunya, termasuk dari sumber intelijen.

Kedua, upaya Ukraina di lapangan untuk mengembangkan kasus dan mendokumentasikan secara forensik.

Ketiga, materi dari organisasi internasional termasuk PBB dan LSM.

Keempat, temuan media independen global, berupa foto, wawancara, dan dokumentasi.

Baca juga: Muslim Dunia Hadapi Ramadan Hemat Akibat Naiknya Harga Pangan Dampak Perang Rusia dan Ukraina

Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)
Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP) (AFP/STR)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas