Rusia Akhirnya Akui Kehilangan Banyak Tentara di Ukraina, tapi Masih Sangkal Kekerasan di Bucha
Rusia akhirnya mengakui kehilangan banyak pasukan di Ukraina, tetapi masih menyangkal kekerasan di Kota Bucha.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Berikut sejumlah fakta dugaan pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina oleh pasukan Rusia.
Bucha sendiri merupakan kota kecil yang memiliki sekitar 35.000 penduduk di dekat pinggiran Ibu Kota, Kyiv.
Setelah pasukan Rusia menarik diri dari Kyiv, ditemukan ratusan mayat warga sipil di Kota Bucha.
Baca juga: Perburuan Komandan Rusia yang Bertanggung Jawab atas Serangan Bucha, Nama Seorang Kolonel Diumumkan
Mayat-mayat tersebut ditemukan tergeletak di jalanan Kota Bucha.
Beberapa bukti menunjukkan mereka dibunuh dari jarak dekat.
Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut mereka tidak menargetkan warga sipil dalam invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah fakta soal dugaan pembantaian di Kota Bucha yang dikutip dari Global News:
300 Mayat Ditemukan di Jalanan Kota Bucha
Wakil Wali Kota Bucha, Taras Sapravskyi mengatakan, ada sekitar 300 mayat yang ditemukan di jalanan Kota Bucha.
Menurutnya, 50 dari 300 mayat tersebut merupakan korban pembunuhan ekstra-yudisial yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Namun, Kremlin telah membantah tuduhan itu.
Sementara, wartawan Reuters dan The Associated Press mengaku melihat mayat orang-orang berpakaian sipil yang tampaknya dibunuh dari jarak dekat.
Associated Press melihat dua mayat terbungkus plastik, diikat dengan selotip dan dibuang ke selokan.
Lalu, wartawan Reuters juga melihat kuburan massal di sebuah gereja, dengan tangan dan kaki korban terlihat dari tanah liat yang ditumpuk di atasnya.