Zelensky Sebut Kekejaman Rusia di Borodyanka Lebih Parah dari Bucha, Diduga Sengaja Targetkan Warga
Presiden Ukraina menyebut kekejaman pasukan Rusia di Kota Borodyanka jauh lebih mengerikan daripada di Kota Bucha.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Hanya penduduk sipil yang menjadi sasaran: tidak ada situs militer di sini. Tidak mungkin untuk memprediksi berapa banyak lagi korban tewas di lokasi tersebut," tambahnya.
Venediktova mengatakan, Rusia telah menggunakan bom cluster dan peluncur roket berat untuk membawa warga Ukraina dalam jurang kematian dan kehancuran.
"Bukti kejahatan perang pasukan Rusia ada di setiap kesempatan," tulisnya.
"Musuh dengan berbahaya menembaki infrastruktur perumahan di malam hari, ketika ada jumlah maksimum orang di rumah. Jadi satu-satunya tujuan mereka adalah penduduk sipil, tidak ada fasilitas militer di sekitar sini," sambungnya.
Dia juga menuduh pasukan Rusia terlibat dalam pembunuhan, penyiksaan dan pemukulan warga sipil, serta serangan seksual.
Kini, Venediktova mengatakan petugas penegak hukum Ukraina sedang mengumpulkan bukti dari Borodyanka untuk pengadilan lokal dan internasional.
Ada Ribuan Temuan Kejahatan Perang Rusia selama Invasi
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, otoritas hukum Ukraina tengah menyelidiki 4.820 kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia selama invasi.
Penyelidikan ini dilakukan, menyusul laporan pembantaian warga sipil di Kota Bucha, dekat Ibu kota Kyiv, yang disebut dilakukan militer Rusia, The Guardian melaporkan.
Berdasarkan angka yang dirilis kantor kejaksaan Ukraina, Kamis (7/4/2022) total 4.820 potensi kejahatan perang terdaftar dalam penyelidikan.
Angka itu diperkirakan akan bertambah hingga ratusan setiap harinya.
Diperkirakan, 167 anak-anak tewas akibat invasi Rusia, jelas badan ini.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Depot dan Pabrik Minyak di Wilayah Dnipropetrovsk
Baca juga: Warga Bucha Ungkap Kronologi Pasukan Rusia Membunuh Keluarganya, Dobrak Rumah Lalu Seret ke Trotoar
Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova menggambarkan kondisi sejumlah kota di sekitar Kyiv yang dibebaskan pasukan Rusia sebagai "wilayah yang disiksa dari neraka".
Ia bersumpah akan "menghukum orang-orang yang tidak manusiawi" pada konferensi pers di Bucha, Selasa lalu.