Tentara Israel Serbu Masjidil Aqsa, Respons Internasional Berbanding Terbalik dengan Krisis Ukraina
Ratusan warga Palestina ditahan setelah polisi Israel memasuki kompleks masjid sebelum subuh pada Jumat (15/4/2022).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
“Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka,” kata al-Khatib, yang juga terluka.
Dilaporkan dari Gerbang Damaskus, Najwan al-Samri dari Al Jazeera mengatakan polisi Israel menyerbu kompleks masjid tanpa alasan dan menyerang jemaah di dekat ruang sholat Qibly setelah sholat subuh.
Dia menambahkan bahwa eskalasi terjadi ketika kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan menyerukan penggerebekan terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa selama liburan Paskah Yahudi.
Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara menyalahkan pendudukan Israel, “ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap penderitaan Palestina” di tengah krisis Ukraina, dan “kelumpuhan kepemimpinan Palestina” sebagai alasan di balik perkembangan terbaru di Yerusalem.
Menanggapi perkembangan tersebut, kepresidenan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyerbuan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel adalah “perkembangan berbahaya” dan “deklarasi perang”.
Ia menambahkan bahwa orang-orang Palestina tidak akan membiarkan pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi untuk mengambil alih situs suci, dan meminta masyarakat internasional untuk “mengakhiri agresi Israel”.
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas yang mengatur Jalur Gaza mengatakan keputusan rakyat Palestina akan mempertahankan dan melindungi Masjid Al-Aqsa dengan segala cara. Dia menambahkan tidak ada tempat untuk "penyusup" di Yerusalem.
Hamas juga meminta orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Israel untuk bersatu mendukung Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.