Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kota Mariupol Hancur Lebur dan Makin Kritis, Komandan Tentara Ukarina Serukan Evakuasi

Komandan Ukraina meminta adanya upaya evakuasi oleh internasional di pabrik Mariupol karena situasinya kini "kritis".

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Kota Mariupol Hancur Lebur dan Makin Kritis, Komandan Tentara Ukarina Serukan Evakuasi
CFP/Newsaf.cgtn
KOTA MARIUPOL HANCUR LEBUR - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022. 

"Kami benar-benar menghimbau semua pemimpin dunia: Siapa pun yang mampu membuat komitmen seperti itu, siapa pun yang akan berhasil dalam jangka pendek dalam menyetujui prosedur seperti itu," katanya.

Baca juga: Pejuang Ukraina Belum Menyerah, Pasukan Rusia Bakal Tutup Mariupol Mulai Senin

“Kami tahu bahwa ada beberapa perkembangan dan pembicaraan dengan pihak Turki yang bertindak sebagai penjamin," kata Volyna.

"Mungkin Amerika Serikat, karena kami percaya bahwa ini adalah negara yang sangat kuat dengan pemimpin yang kuat, (Presiden Joe) Biden, dan bahwa dia secara pribadi dapat menyelesaikan masalah ini dalam waktu sesingkat mungkin. Atau masalah ini dapat diselesaikan dengan bantuannya dalam waktu singkat," ujar Volyna.

Namun dia menolak mengomentari jumlah militer yang bertahan di Azovstal.

"Jika dunia mendengar kami, jika para pemimpin dunia mendengar kami, kami sangat berharap demikian, dan prosedur ekstraksi akan dilakukan, maka semua orang akan memahami komposisi kuantitatif orang-orang yang ditawan," katanya.

Bagi Rusia, posisi Kota Mariupol sebagai kota pelabuhan di sangat strategis di sisi tenggara Ukraina dan menghadap langsung ke Laut Azov.

Kota ini memiliki populasi penduduk hampir 500 ribu jiwa. Mengutip Al Jazeera, Rusia mengatakan Ukraina telah kehilangan lebih dari 4.000 tentaranya di Mariupol, Sabtu lalu.

Berita Rekomendasi

Namun, Kyiv mengatakan total kerugian pasukannya secara nasional sejauh ini dalam perang adalah antara 2.500 dan 3.000.

Kemudian pada hari itu, kementerian pertahanan mengatakan pasukan Rusia telah membuka koridor kemanusiaan sehingga pasukan Ukraina yang setuju untuk meletakkan senjata mereka dapat meninggalkan kota yang diperangi.

Dewan Kota Mariupol mengatakan setidaknya 1.000 warga sipil bersembunyi di tempat perlindungan di bawah pabrik baja yang luas, yang berisi banyak sekali bangunan, tanur tinggi, dan rel kereta api.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas