BOCOR Foto Diduga Kapal Selam Rusia di Krimea, Disebut Dilengkapi dengan Rudal Kemampuan Nuklir
Sebuah foto yang diduga bocor beredar, menunjukkan kapal selam Rusia di Krimea.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
Para pejuangnya bersama dengan brigade Marinir, penjaga perbatasan dan petugas polisi adalah pembela Ukraina terakhir yang tersisa di kota.
Ketika ditanya berapa banyak pasukan Ukraina yang bertahan dan tersisa di Mariupol, Kapten Palamar menjawab 'cukup untuk mengusir serangan'.
Dia mengatakan bahwa warga sipil berada di lokasi terpisah jauh dari pejuang.
Mereka berada di ruang bawah tanah yang masing-masing berisi 80-100 orang, tetapi tidak jelas berapa jumlah total warga sipil karena beberapa bangunan telah dihancurkan dan pejuang tidak dapat menjangkau mereka karena penembakan.
Dan pintu masuk ke beberapa bunker di Mariupol diblokir oleh pelat beton berat yang hanya bisa digerakkan oleh alat berat, katanya.
"Kami tetap berhubungan dengan warga sipil yang tinggal di tempat-tempat yang bisa kami datangi. Kami tahu ada anak kecil di sana yang berusia tiga bulan," katanya.
Pejuang itu mengimbau warga sipil untuk diberikan jalan keluar yang aman dari pabrik baja dan menyerukan negara ketiga atau badan internasional untuk bertindak sebagai penjamin keselamatan mereka.
“Orang-orang ini telah melalui banyak hal, melalui kejahatan perang. Mereka tidak mempercayai orang Rusia, dan mereka takut,” katanya.
Warga sipil lanjut usia di pabrik baja membutuhkan obat-obatan, sementara ada juga sekitar 500 pejuang yang terluka parah yang tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, termasuk operasi besar seperti amputasi.
"Setelah 52 hari blokade dan pertempuran sengit, kami kehabisan obat-obatan. Dan kemudian kami juga menyimpan mayat para pejuang kami yang tidak terkubur yang perlu kami kubur dengan bermartabat di wilayah yang dikuasai Ukraina," katanya.
Kapten Palamar mengatakan, para pembela Ukraina juga ingin mengamankan evakuasi mereka sendiri jika memungkinkan, tetapi tidak ada pertanyaan untuk menyerah.
"Mengenai penyerahan diri sebagai ganti jalan keluar yang aman bagi warga sipil, saya harap kita semua tahu dengan siapa kita berhadapan. Kita pasti tahu bahwa semua jaminan, semua pernyataan Federasi Rusia tidak ada artinya," jelasnya.