Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tolak Tawaran Bernegosiasi dengan Ukraina di Mariupol: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan

Rusia menolak tawaran dari Ukraina untuk melakukan negosiasi di Mariupol. Lavrov: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Rusia Tolak Tawaran Bernegosiasi dengan Ukraina di Mariupol: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan
The Moscow Times
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov 

Namun demikian, seperti yang dikonfirmasi oleh ajudan Presiden Federasi Rusia Vladimir Medinsky, pada 22 April, para delegasi melakukan beberapa percakapan yang lebih panjang.

Lavrov Singgung soal Bahaya Perang Dunia Ketiga

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov juga mengatakan tak ingin melihat risiko perang nuklir yang berpotensi terjadi agak signifikan dalam konflik antara negaranya dan Ukraina.

Menurut Lavrov, bahaya perang nuklir sangat serius dan tidak boleh diremehkan.

Untuk itu, Lavrov memperingatkan Ukraina agar tidak memprovokasi Perang Dunia III.

"Semua orang membaca mantra bahwa dalam hal apa pun kita tidak bisa membiarkan Perang Dunia III," katanya dalam sebuah wawancara televisi Rusia yang dikutip AP News.

"Bahayanya (perang nuklir) serius. Ini nyata. Ini tidak boleh diremehkan," tambahnya.

Baca juga: BOCOR Foto Diduga Kapal Selam Rusia di Krimea, Disebut Dilengkapi dengan Rudal Kemampuan Nuklir

Baca juga: Jelang Pertemuan AS dan Sekutu Soal Penambahan Senjata ke Ukraina, Rusia: Ancaman PD III Makin Nyata

BERITA REKOMENDASI

Hal itu disampaikan Lavrov sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin.

Sebelumnya, Austin mengatakan, AS ingin melihat Ukraina tetap berdaulat dan menjadi negara demokratis.

AS juga ingin melihat Rusia melemah ke titik di mana negara itu tidak dapat melakukan hal-hal seperti menginvasi Ukraina.

Pernyataan Austin tampaknya mewakili pergeseran tujuan strategis AS sejak Washington mengatakan tujuan bantuan militer Amerika adalah untuk membantu Ukraina menang dan untuk membela negara tetangga NATO, Ukraina, dari ancaman Rusia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah kehilangan harapan terakhir untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina.


"Demikian pembicaraan tentang bahaya 'nyata' PD III. Ini hanya berarti Moskow merasakan kekalahan di Ukraina," tulis Kuleba di Twitter.

Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tujuan nyatanya adalah untuk merebut Ibu Kota Kyiv.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas