Putin Minta Presiden Macron Bantu Hentikan Kejahatan Perang Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepada Emannuel Macron atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Prancis baru-baru ini.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Presiden Prancis Emannuel Macron turut membantu menghentikan pasokan se jata ke Ukraina..
Negara barat juga diminta membantu menghentikan kejahatan perang yang diduga dilakukan pasukan Ukraina.
Permintaan itu disampaikan saat Putin melakukan hubungan telepon ke Macron, Selasa (3/5/2022) waktu Moskow. Hasil percakapan kedua pemimpin diungkapkan pihak Kremlin.
Selama percakapan telepon dua jam itu, Putin memberi selamat kepada Macron atas terpilihnya kembali baru-baru ini.
Putin memberi tahu Macron perkembangan terbaru di Ukraina, termasuk evakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal di Mariupol.
Baca juga: Dibantu Rusia Lusinan Warga Sipil Loloskan Diri dari Azovstal yang Terkepung
Baca juga: Kelompok Neo Nazi Ukraina Batalyon Azov di Mariupol Tolak Menyerah ke Rusia
Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina
Baca juga: Rusia Temukan Jejak Kekejaman Batalyon Neo-Nazi Azov di Bandara Mariupol
Putin mengklaim negara-negara Uni Eropa telah mengabaikan kejahatan perang pasukan keamanan Ukraina.
Selama 8 tahun terakhir, Ukraina menyerang dan menembaki kota-kota besar dan kecil di Donbass, yang mengakibatkan korban sipil.
“Barat dapat membantu menghentikan kekejaman ini dengan memberikan pengaruh ke Kiev, serta menghentikan pasokan senjatanya ke Ukraina,” kata Kremlin mengutip permintaan Putin.
Ketika Ukraina dan Rusia terus saling menuduh melakukan kejahatan perang, pada 30 April Macron berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Prancis akan memperkuat bantuan militer dan kemanusiaan ke Kiev.
Rusia, sementara itu, telah berulang kali memperingatkan negara-negara barat agar tidak mengirim senjata, sembari menegaska kebijakan itu hanya akan memperpanjang konflik.
Moskow juga telah menjelaskan mereka akan mempertimbangkan setiap senjata asing di wilayah Ukraina sebagai target yang sah.
Presiden Rusia menekankan Moskow masih terbuka untuk berdialog dengan Ukraina, terlepas dari apa yang disebutnya inkonsistensi dan ketidaksiapan Kiev untuk bersikap serius.
Ukraina menyalahkan Moskow atas kebuntuan dalam pembicaraan.
Menurut Kremlin, Macron menyatakan keprihatinannya atas masalah ketahanan pangan global.