Profil Nikolai Patrushev, Diisukan Jadi Calon Utama Pengganti Sementara Putin Pimpin Rusia
Beredar kabar Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerahkan kekuasaannya untuk sementara waktu, karena kesehatannya yang memburuk.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Beredar kabar Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerahkan kekuasaannya untuk sementara waktu, karena kesehatannya yang memburuk.
Sosok Nikolai Patrushev pun santer diisukan akan menggantikan Putin memimpin Rusia.
Ia disebut-sebut akan menjalani operasi, kemungkinan karena penyakit kanker, menurut laporan yang diduga dari dalam Kremlin.
Kabar ini muncul di saluran Telegram Jenderal SVR, yang diduga dioperasikan oleh mantan Letnan Jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, menggunakan nama samaran "Viktor Mikhailovich".
Dalam kabar tersebut, dikatakan Putin telah diberi tahu dokter bahwa operasi akan membuatnya tak berdaya "untuk sementara waktu", sebagaimana dilansir Mirror.
Karena itu, ia dikabarkan akan menyerahkan kekuasannya pada seorang ajudan untuk sementara waktu.
Baca juga: Ponsel dan Komputer Warga Ukraina Kini Jadi Target Peretas Rusia
Sebuah laporan mengklaim Nikolai Patrushev adalah calon utama pengganti sementara Putin, jika sang presiden benar-benar harus istirahat pasca-operasi.
Dilansir Independent, Pendiri dan Direktur Pusat Studi Rusia Eropa Asia (CREAS) di Brussels, Belgia, Theresa Fallon, mengatakan Patrushev masuk akal menjadi pemimpin sementara.
Pasalnya, di usia Patrushev yang tua, ia tidak akan menjadi ancaman bagi Putin.
Klaim itu belum diverifikasi secara independen, namun Moskow membantah kabar yang menyebut Putin dalam keadaan sakit.
Profil Nikolai Patrushev
Menurut Wikipedia, Nikolai Patrushev lahir di Leningrad, Uni Soviet (kini Saint Petersburg, Rusia) pada 11 Juli 1951.
Pengamat politik Rusia di University College London, Ben Noble, menyebut Patrushev sebagai sosok "Elang Kremlin".
Patrushev, menurut Politico, dikenal karena "nasionalisme yang berapi-api, pandangan dunia yang penuh konspirasi, dan pengalaman spionase yang luas."