Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Besi Tuntas, Ukraina Klaim Masih Ada Perawat yang Tertinggal

Upaya evakuasi ini mengakhiri babak drama mengerikan, di mana ribuan warga sipil terperangkap selama berminggu-minggu di tengah serangan Rusia.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Besi Tuntas, Ukraina Klaim Masih Ada Perawat yang Tertinggal
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Jet tempur MiG-29SMT Rusia membentuk simbol "Z" untuk mendukung aksi militer Rusia di Ukraina, terbang di atas kota Moskow tengah pada latihan parade militer Jelang Perayaan Hari Kemenangan Rusia, Moskow, Sabtu (7 Mei 2022). Rusia akan merayakan ulang tahun ke-77 dari Kemenangan 1945 atas Nazi Jerman pada 9 Mei mendatang. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Pejabat Ukraina mengatakan, warga sipil Ukraina yang terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua telah dievakuasi dari pabrik besi dan baja Azovstal yang terletak di kota Mariupol.

Ini mengakhiri babak drama mengerikan, di mana ribuan warga sipil terperangkap selama berminggu-minggu di tengah serangan Rusia.

Dikutip dari The Washington Post, melalui postingan Telegram Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengabarkan operasi kemanusiaan di Mariupol telah selesai.

Seorang pejuang Ukraina yang masih bersembunyi di Kota Mariupol dan seorang pemimpin polisi regional melaporkan, tiga orang tewas selama proses evakuasi pada hari Jumat (6/5/2022) kemarin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu kemarin, ia sedang melakukan upaya diplomatik untuk mencoba membebaskan para pejuang Ukraina yang tersisa serta petugas medis yang terluka, walaupun ia mengakui langkah seperti itu sulit untuk dilakukan.

Baca juga: Evakuasi Warga Sipil yang Terjebak di Pabrik Baja Mariupol Tuntas, 51 Orang Terselamatkan

Zelensky menambahkan, setidaknya 300 wanita dan anak-anak telah diselematkan dari pabrik tersebut, dan pihak berwenang akan berupaya menyediakan koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang terperangkap di bagian lain Mariupol.

BERITA REKOMENDASI

Serangan Mariupol telah menjadi simbol tragedi terburuk yang menimpa rakyat Ukraina selama invasi Rusia yang dimulai pada Februari lalu.

Baca juga: Rusia Mengebom Sekolah di Luhansk Tempat Puluhan Orang Berlindung, 30 Warga Sudah Dievakuasi

Sementara sebagain besar penduduk Mariupol telah keluar untuk menyelamatkan diri, banyak keluarga yang tetap bersembunyi di bawah kompleks beberapa bangunan dan labirin terowongan.

Pelarian warga Mariupol sebelumnya menggambarkan, bagaimana mereka hidup selama lebih dari sebulan tanpa sinar matahari, di tengah ketakutan terhadap perang dan persediaan makanan yang kian berkurang.

Baca juga: Besok 77 Pesawat dan Helikopter akan Terbang di Langit Moskow Tandai Hari Kemenangan Rusia

Sedangkan Rusia masih bertekad untuk merebut pabrik, bagian terakhir di Mariupol yang berada di bawah perlindungan pasukan Ukraina.

Menguasi Mariupol akan memungkinkan Rusia untuk membangun jembatan darat dengan wilayah Krimea.


Pertempuran berlanjut di wilayah timur Ukraina selama akhir pekan, dengan Ukraina yang menuduh pasukan Rusia telah meledakan tiga jembatan di timur laut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Sementara itu, di wilayah selatan pasukan Rusia meluncurkan rudal jelajah di pelabuhan Odessa, yang menurut laporan militer Ukraina warga sipil telah menjadi korban serangan rudal tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas