Soal Peran Bantu Ukraina, Intelijen AS Diminta Berhenti Menyombongkan Diri
Mantan Perwira Intelijen AS meminta penerus mereka yang saat ini menjabat untuk diam dan berhenti menyombongkan diri.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Nuryanti
Disebut-sebut, hal ini merupakan perubahan kebijakan yang lebih luas untuk membantu Ukraina mengalahkan Rusia dan melemahkan militernya.
Baca juga: China Disebut Pelajari Konflik Rusia-Ukraina untuk Mendapatkan Kontrol atas Taiwan
Seperti diketahui, AS selama berbulan-bulan telah memberikan intelijen kepada pasukan Ukraina tentang pergerakan pasukan Rusia di Ukraina.
Termasuk mengenai komunikasi tentang perencanaan militer Rusia.
Hal ini memberikan keuntungan bagi Ukraina untuk menyadari kemungkinan mereka lebih memahami ancaman yang ditimbulkan oleh kapal-kapal Rusia di Laut Hitam.
Sebab, kapal-kapal tersebut banyak menembakkan rudal ke wilayah Ukraina.
Namun, AS tidak memberikan informasi seluas itu kepada Ukraina.
"Ada juga batasan yang jelas atas apa yang akan dibagikan AS," kata seorang sumber kepada CNN.
Intel AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia
Selain itu, Intelijen Amerika Serikat juga membantu Ukraina untuk membunuh jenderal Rusia.
Hal ini diungkap oleh pejabat senior Amerika Serikat (AS), The New York Times melaporkan.
Bantuan penargetan dari AS adalah bagian dari upaya rahasia pemerintahan Joe Biden untuk memberikan intelijen medan perang real-time ke Ukraina.
Intelijen itu juga mencakup antisipasi pergerakan pasukan Rusia, di mana menurut AS, Moskow mempunyai rencana pertempuran rahasia di wilayah Donbas di Ukraina timur, kata para pejabat.
Para pejabat menolak untuk merinci berapa banyak jenderal yang tewas akibat bantuan AS.
Namun sejauh ini pejabat Ukraina melaporkan pihaknya telah membunuh sekitar 12 jenderal Rusia di garis depan.